Menghadapi Ganasnya Pasar Bebas, Jatam Klaten Terbentuk

- 22 Mei 2023, 09:05 WIB
Rapat pembentukan Jatam Klaten.
Rapat pembentukan Jatam Klaten. /Foto : dok. Wahyudi Nasution

Baca Juga: Yogyakarta Terpilih Jadi Tuan Rumah ASEAN Committee on Women

Penanggap yang lain menyampaikan hal yang kurang-lebih sama. Semua mendukung gerakan berjamaah melalui Jatam. Giliran terakhir Nusanto Herlambang, peneliti pemuliaan varietas Rojolele dari Gempol Karanganom yang sejak 2018 telah bekerjasama dengan Lazismu Pusat, MEK PDM Klaten, dan MPM PP dalam program Tani Bangkit, mengingatkan bahwa bekerjasama di Muhammadiyah ini sangat menyenangkan.

"Anggota Kelompok Tani kami heterogen. Banyak anggota kami yang warga Muhammadiyah, tapi juga ada yang NU, ada LDII, ada MTA, bahkan ada Nasrani, dan ada juga yang masih Abangan. Tidak masalah," kata Nusanto. "Semua kita layani dengan sama baiknya. Tidak kita beda-bedakan. Islam dan Muhammadiyah itu rahmatan-lil'alamin, menjadi rahmat untuk semua orang, untuk seluruh alam," imbuh Nusanto seperti sedang tausiah.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Pak Bei membacakan naskah Piagam Pembentukan Jatam Klaten.

Baca Juga: Akademisi Jogja Serukan Pemilu yang Bersih dan bermartabat

"Ini dokumen penting dan bersejarah," kata Wahyudi setelah membacakan naskah. Lalu, semua yang hadir diminta membubuhkan tanda tangan dan nama terang, satu persatu.

"Tugas kita selanjutnya mengabarkan dan mengajak teman2 petani di Klaten untuk bergabung di Jatam. Teman-Teman siap?," tanya Wahyudi. "Siapp....," jawab hadirin kompak. ***

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x