Sepanjang 2023 Sektor Manufaktur Mencapai Hasil Positif

- 7 Januari 2024, 21:52 WIB
Pabrik Oppo
Pabrik Oppo /Istimewa/

DESK DIY - Pada akhir tahun 2023, gemuruh mesin industri manufaktur di Indonesia tidak hanya terdengar, tetapi juga terukir dalam data positif Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Menurut laporan S&P Global, pada bulan Desember, PMI mencapai posisi 52,2, menunjukkan peningkatan sebesar 0,5 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 51,7.

Capaian gemilang ini menciptakan optimisme yang semakin berkembang di kalangan pelaku industri nasional. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan bangga mengapresiasi pencapaian ini dan mengumumkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia telah berada dalam fase ekspansi selama 28 bulan berturut-turut. Keberhasilan ini pun mendapatkan apresiasi khusus karena hanya Indonesia dan India yang mampu mempertahankan level di atas 50 poin selama lebih dari 25 bulan.

Baca Juga: Debut Eksklusif Mobil Listrik MG Buatan Lokal

"Kinerja baik ini tentu harus kita jaga dan tingkatkan," ujar Menperin, menegaskan pentingnya mempertahankan momentum positif dalam sektor manufaktur. Namun, Agus Gumiwang Kartasasmita juga mengakui adanya tantangan, terutama terkait penerapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Meskipun saat ini HGBT belum diterapkan secara merata, dengan hanya 76,95 persen perusahaan di Jawa Bagian Barat yang membayar dengan harga USD 6,5 per MMBTU pada tahun 2023, Menteri Perindustrian menyoroti pentingnya pengendalian impor sebagai faktor kunci. Dia meyakini bahwa PMI dapat lebih tinggi jika penerapan HGBT dan pengendalian impor berjalan lancar.

Baca Juga: Sandiaga Uno Gencar Dorong Investasi Asing di Sektor Pariwisata

Dalam rangka menjaga momentum positif ini, Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong adanya dukungan kebijakan untuk menjaga ketersediaan bahan baku. Hal ini dianggap krusial untuk memastikan sektor industri manufaktur tetap berproduksi dengan baik, memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mendukung pertumbuhan ekspor.

S&P Global Market Intelligence melaporkan bahwa ekspansi PMI Manufaktur Indonesia di bulan terakhir 2023 didorong oleh permintaan yang tinggi, termasuk dari luar negeri. Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, menyampaikan bahwa sektor manufaktur Indonesia menutup tahun ini dengan catatan positif, memberikan dorongan pada pertumbuhan produksi dan penambahan tenaga kerja. Dengan demikian, langkah-langkah strategis dalam mengatasi tantangan dan mendukung pertumbuhan industri menjadi kunci keberhasilan untuk melangkah lebih jauh di tahun-tahun mendatang.

Editor: Galuh Candra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x