Network
DESK DIY - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kekayaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dari Sabang hingga Merauke. Sumber EBT melibatkan panas bumi, energi surya, angin, hidro, dan bioenergi.
Salah satu sorotan utama adalah potensi besar bioenergi di Indonesia, menyumbang 7,4% dari total bauran energi pada 2020. Anggota DEN, Satya Widya Yudha, menyoroti pertumbuhan ini dari bioetanol, biomassa, hingga biogas.
Baca Juga: APKASI & PLN Icon Plus Sepakat Bangun Digitalisasi Pemerintah Daerah
Meski demikian, perlu upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemanfaatan bioenergi, terutama bioetanol yang masih memproduksi 40.000 Kilo liter per tahun. Target kenaikan peran menjadi 2% di 2023 menuntut produksi mencapai 750 ribu kilo liter per tahun.
Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, melihat peluang positif dalam mengubah ampas tebu menjadi bioetanol. Namun, tantangan muncul dalam mengelola produksi tebu yang saat ini terbatas untuk memenuhi kebutuhan gula.
Pentingnya perhitungan dan perencanaan yang tepat menjadi fokus untuk memastikan penggunaan tebu sebagai sumber bioetanol berjalan sukses.***
