Sri Sultan HB X Sudah Terbitkan Serat Palilah, Asrama Haji DIY Segera Dibangun di Kulonprogo

- 3 Juni 2023, 04:50 WIB
Daerah Istimewa Yogyakarta segera membangun asrama haji yang besar dan canggih.
Daerah Istimewa Yogyakarta segera membangun asrama haji yang besar dan canggih. /Foto : Pixabay

“Kami terus berjuang agar pada 2024 bisa memperoleh anggaran yang pertama, karena perkiraannya pembangunan asrama ini tidak selesai hanya dalam waktu setahun. Tahun 2024 diharapkan Kemenag RI bisa mengucurkan anggaran, tentu dengan persetujuan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,” katanya.

Hingga kini, menurut Aidi, jajarannya masih menyusun kebutuhan anggaran untuk pembangunan Asrama Haji tersebut.

Pada Maret 2023 lalu Kemenag RI mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pembangunan Asrama Haji Yogyakarta di Jakarta.

Baca Juga: Kelurahan Gunungketur dan Bausasran Maju ke Lomba Kelurahan tingkat DIY2023

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali mengatakan, Kemenag terus mendorong pembangunan asrama haji DIY di Kabupaten Kulonprogo. Pembangunan asrama haji tersebut didasari efisiensi jarak tempuh jemaah haji dari Kulonprogo lebih dekat dari pada jarak ke Asrama Haji Donohudan Solo.

“Urgensi pembangunan Asrama Haji baru di Kulonprogo yaitu efisiensi jarak tempuh, meningkatnya jumlah jemaah haji lansia, mendukung pengembangan wisata religi baru, efisiensi jumlah kloter, Sentra baru ekonomi masyarakat, dan optimalisasi Pemanfaatan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA),” jelasnya.

Nantinya, kata Nizar konsep rancangan Asrama Haji DIY akan berbeda dengan konsep yang di usung asrama haji lainnya. Ia bahkan mengusulkan agar penamaan nama-nama gedung asrama hajinya tidak menggunakan istilah-istilah yang saat ini digunakan disetiap Asrama Haji seperti Makkah, Madinah Raudhah, Multazam, ataupun Zam-zam.

Baca Juga: PHRI DIY Targetkan Okupansi Hotel 100% pada Liburan Sekolah

“Penamaan gedung-gedung di Asrama Haji jangan lagi menggunakan istilah-istilah lama atau kuno sexerti Makkah, Madinah, Raudhah, Multazam, Zam-zam,” katanya.

Ia mengusulkan agar penamaan gedung-gedung tersebut mengangkat nilai-nilai historis dari Yogyakarta, seperti Sułtan Hamengkubuwono atau Pangeran Diponegoro. “Itu kan ada sentimen-sentimen Moderasi Beragama untuk mengangkat nilai-nilai kebangsaan yang tinggi,” pintanya.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x