Network
Dikatakan, untuk menyambut kedatangan Airbus A380-800, Kementerian Perhubungan bersama Angkasa Pura Airports dan Tim Emirates telah melaksanakan assessment fasilitas airside dan landside di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Bandara pun telah memenuhi spesifikasi untuk melayani penerbangan Airbus A380-800.
Dalam penyambutan Airbus A380-800 pergerakan penumpang dari pesawat ke terminal bandara atau sebaliknya disiapkan garbarata atau aviobridge dengan dua belalai untuk mengakomodir pesawat Airbus A380-800. Untuk menangani penempatan Airbus A380-800 dilaksanakan pengaturan parkir pesawat di sekelilingnya. Parking stand di sekelilingnya hanya dialokasikan untuk pesawat berbadan sedang atau narrow body untuk mengakomodasi dimensi A380-800 yang memiliki rentang sayap sepanjang 79,5 meter.
Merilis situs resmi Emirates, Airbus A380 mampu menampung hingga lebih dari 600 penumpang, menjadikan pesawat komersial berpenumpang terbesar di dunia baik dari segi kapasitas maupun dimensi.
Baca Juga: PHRI DIY Targetkan Okupansi Hotel 100% pada Liburan Sekolah
Pesawat ini dilengkapi dengan empat mesin Rolls-Royce -- Trent 900. Mesin pesawat untuk A380 800 sebenarnya ada varian lain, selain Rolls-Royce ada juga ditenagai oleh mesin Engine Alliance GP7200 asal pabrikan General Electric dan Pratt & Whitney. Masing-masing dari mesin ini mampu memberikan daya dorong sebesar 70.000 lb.
Berkat dorongan dari mesinnya, pesawat ini mampu melaju dengan kecepatan 0,85 mach (sekitar 1.050 km/jam), dan mampu menjelajahi di udara hingga jarak maksimum sejauh 15.000 km, mampu mengudara hingga di ketinggian 43.100 kaki.
Pesawat ini memiliki lebar sayap 79,8 meter, dengan panjang total sejauh 72,7 meter, dan tinggi total 24,1 meter.
Baca Juga: PHRI DIY Targetkan Okupansi Hotel 100% pada Liburan Sekolah
Untuk ukuran kabinnya memiliki panjang yang mencapai 50,68 meter dengan lebar dek utama 6,58 meter, serta dek bagian atas 5,92 meter.
Bobot pesawat ini antara 510 ton hingga 575 ton.
Dikutip dari laman simpleflying, di tahun 2018 Airbus A380 800 dibanderol dengan harga 445,6 juta dolar AS atau setara dengan Rp 6,6 triliun. Namun, di tahun 2021 Emirates membeli pesawat ini dengan harga miring akibat dari pandemi Covid-19 dengan harga 30,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp 456 miliar.
