Khalwat, Menikmati Kesendirian Bersama Tuhan

- 18 Mei 2023, 14:13 WIB
KH Buya Syakur Yasin (berpeci putih) bersama jamaah khalwat.
KH Buya Syakur Yasin (berpeci putih) bersama jamaah khalwat. /Foto : Istimewa

Hobi menyendiri juga dilakukannya pada waktu-waktu sela selama 20 tahun di luar negeri dengan memasuki hutan belantara yang dikenal angker tanpa kawan hanya untuk mendapatkan kesendirian.

Suatu saat Buya Syakur muda ketika di Belanda merasakan kesendirian itu muncul, pergilah Buya Syakur muda ke hutan untuk mencari dan mendapatkan kesendirian itu. Setelah beberapa hari berada di dalam hutan tanpa bekal apa pun, Buya Syakur muda terciduk polisi hutan di sana.

Anehnya bukannya ditangkap tapi malah didatangkan tim SAR dan tim medis untuk merawatnya karena dianggap orang yang tersesat di hutan. Padahal datang ke hutan adalah kebiasaannya menyendiri. Bercakap dengan alam sekitar dan Tuhannya dalam rangka mengagumi ciptaanNya dan menseiramakan tasbih alam dengan dirinya.

Begitulah keunikan Buya Syakur muda.
20 tahun belajar di luar negeri, puluhan negara sudah dikunjungi, dan puluhan guru sudah didatangi, beserta ribuan buku asing sudah dilahapnya. Pulanglah beliau di tanah air. Dengan memulai karir sebagai rektor di salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di Jakarta.

Baca Juga: Sebelas Pemuda yang Pantang Dipandang Setengah Mata

Tidak betah dengan rutinitas kampus, akhirnya KH Buya Syakur Yasin pun pulang kampung. Tersebutlah sebuah Desa Tulung Agung, Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu, menjadi tujuan pulang dan mengabdikan dirinya untuk masyarakat sekitar.

Dengan niatan mengamalkan ilmunya di pesantren keluarga untuk dikembangkan dan direkonstruksi ulang metodologi maupun kurikulum pendidikannya dengan berbekal ilmu yang didapatkan selama 20 tahun malang melintang di luar negeri. Meskipun hobi kesendiriannya ini terus dilakukan dengan memasuki hutan hutan belantara di seputaran hutan Subang dan Sumedang.

KH Buya Syakur Yasin ketika memasuki hutan belantara tanpa bekal apa pun, hanya baju yang menempel di badan dan beberapa bekal baju dan sarung ganti. Di hutan KH Buya syakur bukan hanya untuk beberapa hari saja di hutan itu, tapi KH Buya syakur bisa betah berbulan bulan di hutan tanpa bekal apa pun. Bahkan bisa bertahan sampai 6 bulan tanpa perbekalan makanan, hanya pakaian dibadan dan beberapa sarung, tidak terlupakan pula alat pancing yang selalu dibawanya.

Kebiasaan menyantap kesepian dan kesendirian ini lama kelamaan tercium juga oleh seorang sahabatnya dari Indramayu barat yang kemudian mengikuti jejaknya keluar masuk hutan dan meng-guide-nya.

Baca Juga: Ternyata Produk Pakaian Dalam Nilai Tertinggi Komoditas Ekspor DIY, Angkanya Menakjubkan

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x