Indikator Kemiskinan Internasional Tidak Cocok Bagi Yogyakarta

- 7 Oktober 2023, 13:37 WIB
Seminar Nasional Kebudayaan Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Widya Mataram
Seminar Nasional Kebudayaan Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Widya Mataram /Foto : Istimewa

Problemnya angka kemiskinan DIY, misalnya rata-rata rumah tangga miskin  pada Maret 2023 mencapai 4,32 orang anggota rumah tangga. Garis kemiskinan mencapai Rp2.475.455,00/rumah tangga/bulan. Sedang rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,71 orang, garis kemiskinannya sebesar Rp 2.592.657/rumah tangga miskin/bulan. 

“Munculnya angka-angka kemiskinan itu, menempatkan warga Yogyakarta tertinggi angka kemiskinanya di Jawa.”

Taufiq menyatakan konsep pembangunan berjelanjutan yang digagas PBB memiliki kelemahan. Dalam mengatasi berbagai masalah di negara-negara anggota PBB, konsep pembangunan berkelanjutan itu memiliki sejumlah kelemahan.

Baca Juga: Pemda Wajib Lakukan Pemutakhiran Data Kemiskinan

“Konsep pembangunan dunia itu tidak mengatasi akar masalah, hanya dampak dari masalah termasuk dalam persoalan kemiskinan. Maka sifat universalitasnya yang tidak memadai. Buktinya, model pembangunan berkelanjutan tidak bisa menjadi strategi mengatasi ketidaksetaraan.”

Pendapatnya disampaikan dalam Seminar Nasional Kebudayaan Dalam Pembangunan Berkelanjutan, diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Seminar sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis UWM ke-41, dibuka oleh Rektor UWM Prof Dr Edy Suandi Hamid, sementara seminar dipandu oleh dosen Program Studi Sosiologi Fisipol UWM, Kamis 5 Oktober 2023.

Pandangan Progresif

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Widya Mataram (UWM) Dr As Martadani Noor menyatakan, respons Masyarakat Yogyakarta sangat positif terhadap program-program pembangunan berkelanjutan. Makin tinggi tingkat pendidikannya, warga makin memahami dan merespon positif pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Pak Bei Obrolkan Kemiskinan Ekstrem di Desanya

“Masyarakat Yogyakarta memiliki pandangan yang progresif terhadap pembangunan berkelanjutan, dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya di daerahnya.”

Menurutnya, masyarakat aktif dalam melakukan aksi-aksi penghijauan, kampanye pengurangan penggunaan plastik, dan pengelolaan sampah yang baik.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah