“Legum Kacang Ratu BW berpotensi menjadi sumber pakan untuk meningkatkan produktivitas sapi atau kambing perah di Indonesia,” katanya.
Dalam hitungan Bambang Suwignyo, jika setiap peternak sapi perah menanam Kacang Ratu BW maka produktivitas ternak sapi perah dipastikan meningkat. Sebab Kacang Ratu BW dapat menghasilkan panen 8 hingga 13 ribu ton per hektar segar dengan masa panen per 30 hari. “Dalam satu tahun bisa menghasilkan 120 ton per hektar,” ujarnya.
Kasus Stunting
Suwignyo menyinggung kasus stunting di Indonesia yang masih menjadi perhatian serius karena dampak buruk stunting memengaruhi kualitas SDM generasi muda ke depan.
Menurutnya, salah satu solusi dalam pemberantasan stunting adalah pemenuhan asupan zat gizi berkualitas tinggi secara konsisten dan berkesinambungan kepada ibu hamil, menyusui dan bayi berusia sampai minimal umur enam bulan dalam bentuk makan pendamping air susu ibu.
Sumber zat gizi yang paling lengkap adalah telur dan susu. Menurut Suwignyo, makanan telur fungsional dapat mengatasi masalah stunting karena dapat memenuhi asupan mineral mikro seperti zat besi (Fe) dan seng (Zn) pada anak Indonesia.
“Inovasi telur dengan kandungan tinggi zat besi dan seng sangat diperlukan. Untuk menghasilkan telur fungsional yang menghasilkan kandungan zat besi dan seng dipengaruhi dari pakan hijauan pada ransum ayam,” ujarnya. ***