Clean EDGE Asia 2024: Konferensi Energi Bersih Memperkuat Kolaborasi Internasional

- 2 Februari 2024, 10:44 WIB
Konferensi Clean EDGE Asia
Konferensi Clean EDGE Asia /

DESK DIY - National Bureau of Asian Research (NBR), lembaga penelitian non-profit Amerika Serikat, bersatu tangan dengan Indonesian Institute for Energy Economics (IIEE), organisasi non-profit Indonesia, dalam penyelenggaraan Konferensi Clean EDGE Asia pada tanggal 30-31 Januari 2024. Acara bergengsi ini digelar di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, dengan tema "Energy Transitions and Equitable Development in Southeast Asia."

NBR, sebagai lembaga riset terkemuka di Amerika Serikat, secara khusus memfokuskan perhatiannya pada perubahan lingkungan strategis di Asia. Tujuannya adalah membantu para pengambil keputusan memahami Asia lebih baik dan merumuskan kebijakan konkret. Clean EDGE Asia Conference menjadi manifestasi puncak dari upaya ini, menghadirkan pemangku kepentingan, ahli teknis, dan pembuat kebijakan dari Asia Tenggara, Amerika Serikat, serta seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: PLN Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Berbasis Hidrogen

Konferensi ini tak hanya mempertemukan para pemangku kepentingan, tetapi juga merangkul kerjasama antara NBR dan IIEE. IIEE, sebagai lembaga penelitian berbasis di Indonesia, mengkhususkan diri pada isu-isu energi. Sebagai organisasi non-profit, IIEE memainkan peran vital dalam mendukung pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi berkelanjutan di Indonesia.

Delapan tema utama menjadi fokus pembahasan konferensi ini, termasuk "Southeast Asia in the Energy Transition," "Development Financing," dan "Pathways to Net Zero: The Role of Fossil Fuels in the Indo-Pacific." Para pembicara, sebanyak 43 orang dari berbagai institusi, berbagi pengetahuan dan pandangan mereka untuk mencari solusi dan rekomendasi kebijakan terkait transisi energi di Asia Tenggara.

Baca Juga: Data Kementerian ESDM : 4.578 Pemohon Konversi Motor BBM ke Listrik

Roy Kamphausen, Presiden NBR, membuka konferensi dengan menyatakan, "Konferensi ini bertujuan untuk menemukan solusi atas tantangan meningkatkan energi terbarukan dan diversifikasi bauran energi lokal." Sementara itu, Menteri ESDM Indonesia, Arifin Tasrif, mengapresiasi inisiatif konferensi ini, terutama saat Indonesia berada dalam upaya transisi energi. "Kerja sama internasional dan pembangunan yang cerdas akan mengoptimalkan potensi energi bersih untuk memenuhi kebutuhan regional," ujar Arifin Tasrif dikutip Listrikindonesia. Jumat, (2/2/2024).

Dalam penutupan konferensi, Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Indonesia, menegaskan peluang dan potensi besar Indonesia dalam Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Diskusi lebih lanjut diperlukan untuk mencapai target pengurangan emisi. Didi Hasan Putra, Direktur Eksekutif IIEE, berharap konferensi ini mendorong pemangku kepentingan di Indonesia dan Asia Tenggara untuk mengembangkan strategi transisi energi yang efektif, berkeadilan, dan kolaboratif. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Indonesia pada Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership - JETP) bersama mitra internasional.

Editor: Galuh Candra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x