Gelar Turnamen, PBSI DIY Intensifkan Pembinaan Atlet Sejak Dini

- 29 Mei 2023, 12:21 WIB
Ketua Umum PBSI DIY KPH Yudanegara PhD
Ketua Umum PBSI DIY KPH Yudanegara PhD /Foto : Chaidir

DESK DIY, Sleman — Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengintensifkan pembinaan atlet dengan menggelat turnamen baik tingkat lokal DIY maupun nasional.

Hal ini dilakukan agar DIY dengan mudah mendeteksi potensi-potensi bibit unggul pebulutangkis, sehingga ke depannya dapat menjadi pemain yang profesional dan tangguh serta banyak yang bermental juara.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan DIY, Teguh Wiyono
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan DIY, Teguh Wiyono Foto : Chaidir

Untuk itu, PBSI akan terus membangun cara, agar potensi-potensi atau bibit atlet yang unggul bisa terdeteksi lebih awal.
“Salah satunya, kami menyiapkan berbagai turnamen untuk menjaring bibit-bibit baru atlet bulutangkis,” kata Ketua Umum Pengda PBSI DIY, KPH H Yudanegara PhD, di sela-sela membuka turnamen bulutangkis GKR Hemas Cup 2023, di GOR Pangukan, Sleman, Senin (29 Mei 2023).

Kanjeng Yuda mengatakan, tahun ini saja PBSI DIY menyiapkan setidaknya 3 turnamen. Setelah GKR Hemas Cup ini, akan disusul dengan Kapolda Cup dan kemudian Piala Raja.

Baca Juga: MI Al Ma'had An Nur Bantul Jadi Referensi Kemajuan Madrasah Kabupaten Pemalang

Dengan iklim kompetisi yang terjaga dan berjenjang, diharapkan akan membuat pembinaan atlet akan berjalan lebih baik, sehingga potensi atlet-atlet muda juga akan lebih optimal.

“Ibaratnya tentara, mereka kan sudah rutin berlatih di klub masing-masing. Nah, tugas kami PBSI adalah memasilitasi mereka dengan turnamen-turnamen seperti ini, untuk menguji hasil latihan mereka di klub. Jadi turnamen adalah medan perangnya atlet bulutangkis kita di semua kelompok umur,” katanya.

KPH Yudanegara mengaku yakin, banyak bibit unggul bidang keolahragaan termasuk bulutangkis yang ke depan akan muncul di DIY. Untuk cabor bulutangkis misalnya, DIY memiliki Muhammad Rian Ardianto yang sudah mengukir prestasi di turnamen internasional.

Baca Juga: Gumregah Culture Festival 2023 Tampilkan Parade Jathilan

“Dengan pembinaan yang tertata dan semakin baik, bukan tidak mungkin akan kita temukan Rian Rian lain di usia muda, yang ke depan akan menggantikan peran senior mereka di kancah nasional bahkan dunia,” lanjutnya.

Tercover Asuransi

KPH Yudanegara menambahkan, upaya pembinaan atlet sejak dini perlu kolaborasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Melalui turnamen-turnamen yang digelar, diharapkan akan semakin terbentuk pola pembinaan yang ideal untuk atlet-atlet di semua kelompok usia.

“Termasuk soal risiko bagi atlet, official dan wasit. Kita harus belajar dari kasus cideranya atlet bulutangkis Indonesia di Malaysia Open kemarin. Maka, saya ingin atlet-atlet kita sebisa mungkin juga tercover asuransi,” katanya.

Baca Juga: Sesuaikan Kondisi di Negara Tropis, MS Glow Hadirkan Sunglow dan Sunwhite Daily Cream

Terkait hal ini, Pengda PBSI kata Yudanegara, baru dalam tahap melakukan inventarisasi terhadap seluruh atlet yang dibina melalui klub di DIY. Dari inventarisasi ini, kemudian akan dikaji lebih lanjut terkait upaya pembinaan, termasuk memberikan asuransi, untuk memberikan jaminan perlindungan mengingat risiko terjadinya cidera yang tinggi.

“Pola penggemblengan atlet kita serahkan ke klub. Karena yang tahu kan kawan-kawan di klub. Kami lebih pada membangun ekosistem guna membantu klub agar program pembinaan lebih optimal,” kata Yudanegara.

Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY Cahyaning Indriasari menyatakan dukungannya terhadap berbagai kegiatan keolahragaan. Usai menghadiri pembukaan turnamen Bulutangkis GKR Hemas Cup 2023, ia mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan saat ini terus bergerak dan bergandeng tangan dengan asosiasi, KONI dan juga pemda untuk memberikan perlindungan bagi para atlet.

Baca Juga: Perhelatan Indonesia-China Smart City Expo 2023 Ditutup dengan Antusiasme Tinggi!

“Perlindungan ini bukan hanya temporer saat mereka menjalani turnamen seperti sekarang. Tapi juga bisa kami berikan untuk jangka Panjang. Karena risiko atlet dan pelatih bisa muncul kapan saja. Bahkan saat mereka sedang berlatih di masing-masing klub, atau saat perjalanan berangkat dan pulang dari berlatih,” kata Cahyaning.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan DIY, Teguh Wiyono menambahkan, untuk saat ini perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi atlet di DIY sudah merambah pada atlet untuk sejumlah cabor seperti sepakbola, taekwondo, karate dan bulutangkis.

Ke depan, diharapkan akan makin banyak atlet-atlet di daerah yang masuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga atlet dan pelatih bisa lebih fokus pada upaya mencapai prestasi terbaik, karena semua risiko yang mungkin terjadi bagi atlet dan pelatih diambil alih oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga: LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan

“Masih sangat banyak cabor yang mestinya menggandeng kami untuk perlindungan atletnya. Hanya dengan iuran sebesar Rp 16.800 perbulan untuk satu peserta, untuk dua program yakni JKK dan JKM. Sangat murah. Selanjutnya mereka bisa fokus ke program Latihan untuk mengejar prestasi,” imbuh Teguh. ***

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x