Network
Menyambut nyadran, masyarakat Jawa seringkali mempersiapkan hidangan khas untuk disajikan sebagai sesaji kepada leluhur. Beberapa hidangan yang biasanya disiapkan antara lain:
1. Nasi Tumpeng: Nasi kuning berbentuk kerucut yang melambangkan gunung suci. Nasi tumpeng melambangkan rasa syukur kepada leluhur atas rejeki dan berkah yang diberikan.
2. Liwetan: Hidangan nasi liwet yang disajikan dengan berbagai lauk pauk seperti ayam goreng, sambal terasi, telur dadar, tempe, tahu, dan aneka sayuran.
Baca Juga: Bawaslu Sleman : Belum Ada yang Sampaikan Keluhan
3. Jajan Pasar: Beberapa kue tradisional seperti klepon, cenil, atau jajan pasar lainnya juga sering disiapkan sebagai bagian dari sesaji.
4. Buah-buahan: Buah-buahan segar seperti pisang, jeruk, dan kelapa sering disertakan sebagai pelengkap sesaji.
Selain hidangan, minuman seperti air putih, teh, atau kopi juga disajikan sebagai bagian dari nyadran. Semua hidangan tersebut disiapkan dengan penuh kehormatan dan rasa syukur kepada leluhur sebagai bagian dari ritual nyadran.
Tradisi nyadran di Babadan Kemiriombo Gemawang, Temanggung, dilakukan dengan cara yang mirip dengan tradisi nyadran di daerah lain di Jawa Tengah. Masyarakat setempat melakukan serangkaian ritual yang meliputi kunjungan ke makam leluhur, membersihkan makam, dan menyajikan sesaji sebagai tanda penghormatan kepada leluhur.
Baca Juga: Sirekap Hanya Alat Bantu Publikasi, Bukan Penentu Hasil Perolehan Suara Pemilu
Selain itu, mereka juga mengadakan doa bersama dan ziarah ke makam-makam keluarga sebagai bagian dari upacara nyadran. Meskipun setiap daerah memiliki nuansa dan adat istiadat yang berbeda-beda, inti dari tradisi nyadran tetap sama, yaitu menghormati leluhur dan menjaga hubungan yang baik antara dunia hidup dan dunia spiritual.
