Apresiasi Sastra Karya Penyair Legendaris WS Rendra di Balairung UGM

- 13 Desember 2023, 07:49 WIB
Pembacaan puisi pada
Pembacaan puisi pada /Foto : istimewa

Acara yang digelar di Balairung UGM ini juga dimaksudkan untuk mendorongbangkitkukuhkan kembali gairah seni, budaya, dan sastra di Bulaksumur (UGM). Diharapkan Balairung UGM makin menjadi ikon aktivitas seni, budaya, dan sastra Indonesia dan dunia dengan geliat yang nyata.

Menurut Prof Dr Siti Chamamah Soeratno, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UGM, WS Rendra adalah sosok yang patut dikenang tidak hanya sebatas karya-karyanya. Buah pikiran Rendra seolah kembali menghidupkan sosok penulisnya yang telah berpulang sejak 6 Agustus 2009 silam.

Segala kejadian di hidupnya selalu diproses dalam pemikiran mendalam dan perenungan yang panjang hingga akhirnya dituangkan dalam karya-karya sajak.

Kariernya dimulai setelah lulus dari Fakultas Sastra UGM dan kembali memperdalam ilmunya di Amerika dengan beasiswa American Academy of Dramatical Art (AADA). Setelah mendapat julukan Si Burung Merak, WS Rendra memublikasikan karya puisinya di majalah era 60-an. Sejak itu dan hingga saat ini, karyanya terus dikenang dan dijadikan kajian di dunia sastra.

Buku Srikandi dari Kampus Biru

Kegiatan "Malam Silaturahmi dan Apresiasi Budaya Bulaksumur: Refleksi Sastra WS Rendra” merupakan rangkaian Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke-74.

“Malam ini merupakan malam apresiasi sastra WS Rendra sekaligus soft launching buku Srikandi dari Kampus Biru. Buku ini bercerita tentang para istri wakil rektor, dan rektor-rektor wanita. Buku ini menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa sebuah institusi nasional itu juga bisa dipimpin oleh perempuan. Tidak mudah, tidak banyak institusi di negara kita yang di-lead perempuan,” kata Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Dr Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu SH LLM.

Buku "Srikandi dari Kampus Biru" bercerita tentang perjalanan hidup istri-istri rektor UGM, dan dua rektor UGM perempuan yang salah satunya hingga kini masih menjabat yakni Prof dr Ova Emilia MMed Ed Sp.OG PhD.

Baca Juga: Festival Sastra Yogyakarta, Kekuatan Kolaborasi dan Perekat Kreativitas Sastrawan

Kisah dalam buku ini juga dilengkapi dengan pesan-pesan mendalam tentang makna perempuan sebagai pemimpin. Meskipun belum sepenuhnya dirilis, namun buku ini memiliki misi untuk menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan agar menyadari kemampuannya sebagai pemimpin. Buku yang mengisahkan biografi tokoh perempuan UGM merupakan bentuk komitmen kampus biru untuk selalu menguatkan peran perempuan dan memperhatikan representasi gender.

“Awal inspirasi buku ini, kami dari Dharma Wanita kami setiap tahun mengemban amanah dari universitas untuk berkunjung ke rumah para istri-istri rektor untuk anjangsana (silaturahmi) setiap Dies Natalis. Setiap kami hadir di sana, kami merasakan ada rona bahagia dari para keluarga yang dikunjungi dan kami selalu mendapatkan cerita inspiratif. Rasanya sangat sayang kalau hanya kami yang simpan sendiri,” tutur Indun Dewi Puspita SP MSc PhD, Ketua Dharma Wanita Persatuan UGM sekaligus inisiator penulisan buku.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x