Apresiasi Sastra Karya Penyair Legendaris WS Rendra di Balairung UGM

- 13 Desember 2023, 07:49 WIB
Pembacaan puisi pada
Pembacaan puisi pada /Foto : istimewa

Panitia juga menghadirkan pembaca puisi yang cukup spesial, karena dia adalah anggota senior Bengkel Teater, yakni Bram Makahekum. Di samping itu, tampil pula M Deni Maulana, pembaca puisi yang pernah diundang untuk baca puisi di Istana Negara Jakarta. Ramu Rima, kelompok mahasiswa FIB UGM, juga meramaikan acara dengan musikalisasi puisi.

Acara yang mendapatkan banyak perhatian dari berbagai pihak ini ditutup dengan refleksi sastra Bulaksumur, refleksi Sastra Balairung, yang disampaikan dalam bentuk puisi, ditulis dan dibacakan dengan luar biasa oleh Gus Nas (Nasrudin Anshoriy) dengan iringan biola Mas Elga Lamiri (pemain biola GMCO).

Budayawan dan keluarga besar UGM di Balairung.
Budayawan dan keluarga besar UGM di Balairung. Foto : istimewa

Lewat "Malam Silaturahmi dan Apresiasi Budaya Bulaksumur: Refleksi Sastra WS Rendra” diharapkan menjadi tonggak yang penting untuk acara serupa dengan mengangkat tokoh-tokoh UGM lainnya di kemudian hari.

Bentuk acara seperti itu tak sekadar ajang silaturahmi, memperkuat tali persahabatan dan bangunan persaudaraan, namun diharapkan memberi ruang bagi banyak pihak untuk menjalin pertemanan positif demi kemaslahatan bersama. Apresiasi mengarah ke kesadaran terhadap nilai seni dan budaya, mengarah ke bentuk penghargaan atas aktivitas seni dan budaya.

Refleksi merupakan aktivitas, gerakan, pantulan sebagai suatu jawaban atas suatu hal. Tema besar yang diangkat dalam kegiatan diharapkan menjadi media untuk menjalin perkariban untuk bersama-sama membangun kesadaran dalam menyikapi sesuatu, khususnya yang berkaitan dengan seni dan budaya, termasuk sastra di dalamnya.

Mengapa yang diangkat WS Rendra?

WS Rendra adalah pemilik nama besar di dunia kesusastraan dan kebudayaan. Nama besarnya tidak bisa dipisahkan dari sebutan sebagai “Si Burung Merak” yang selalu memesona audiens ketika membaca puisi atau memainkan lakon drama. Nama besar Rendra sebagai sastrawan, dramawan, dan penyair dikenal secara nasional dan internasional.

Oleh karena itu, meskipun tidak sempat menyelesaikan program sarjana di Jurusan Sastra Inggris FIB UGM, lewat perjuangan dan dukungan banyak pihak, kemudian WS Rendra dikukuhkan untuk mendapatkan gelar Doktor Hanoris Causa dari UGM pada 4 Maret 2008.

Pemberian gelar Doktor HC bagi Rendra merupakan bentuk pengakuan bahwa secara akademis ia memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar akademik tertinggi tersebut. Kenyataannya memang tidak ada pihak yang meragukan kompetensi dan peran penting WS Rendra di jagat sastra, khususnya puisi, dan drama pada umumnya.

Bersama Bengkel Teater yang diprakarsainya, pentas drama Rendra selalu mendapatkan perhatian dan pujian. Oleh karenanya UGM menggelar acara khusus dengan tajuk “Malam Silaturahmi dan Apresiasi Budaya Bulaksumur: Refleksi Sastra WS Rendra” untuk mengenang dan menghormati jasa serta perannya dalam seni, budaya, dan sastra.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x