Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata seperti "salah urus", "gagal", "nelangsa", dan "kasian".
Penggunaan bahasa yang lugas ini membuat puisi ini menjadi lebih mudah dipahami dan lebih mengena.
Kedua, puisi ini menggunakan simbolisme yang tajam dan kuat.
Hal ini dapat dilihat dari penggunaan simbol "guru kencing berdiri" yang berarti guru yang berperilaku buruk.
Penggunaan simbol ini menggambarkan bahwa perilaku guru dapat berdampak besar terhadap murid-muridnya.
Baca Juga: Puisi Gus Nas : Bola di Kaki Jokowi
Ketiga, puisi ini memiliki pesan moral dan visi ilmiah yang kuat.
Pesan moral yang disampaikan oleh puisi ini adalah bahwa guru merupakan sosok yang penting dalam pendidikan.
Oleh karena itu, guru harus dihormati dan diperlakukan dengan baik.
Puisi "Guru" karya Gus Nas Jogja merupakan puisi yang penting untuk dibaca oleh semua orang.