Puisi Gus Nas : Pengantin Palestina

- 22 November 2023, 14:07 WIB
Dalam derai Qunut Nazilah, kucium wangi surga dari bait puisi
Dalam derai Qunut Nazilah, kucium wangi surga dari bait puisi /Ilustrasi Pixabay

DESK DIY -- Pengantin Palestina sedang berdandan
Berbedak darah, pemuda Palestina mendengarkan takbir ribuan roket dan peluru yang mengumandangkan iqomah dari bibir Izrail

Bermahar rindu, pengantin Palestina bersanding mesra

Dalam derai Qunut Nazilah, kucium wangi surga dari bait puisi
Kado-kado bertulis Asmaul Husna menumpuk hingga ke langit

Pengantin Palestina tak henti-henti merayakan pesta di Taman Surga

Gus Nas Jogja, 22 November 2023

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kirim Lagi Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Analisis Sastra

Puisi ini menggambarkan perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah airnya dari pendudukan Israel.

Pengantin Palestina digambarkan sebagai simbol harapan dan perlawanan.

Mereka tetap berdandan dengan penuh cinta, meskipun dilanda perang dan penderitaan.

Mereka tetap bersanding mesra, meskipun harus hidup dalam ketakutan.

Puisi ini juga menggambarkan keindahan dan keagungan Islam.

Dalam derai Qunut Nazilah,pengantin Palestina merasakan wangi surga dari bait puisi.

Mereka yakin bahwa perjuangan mereka akan dibalas dengan surga di akhirat kelak.

Puisi ini merupakan karya Gus Nas Jogja, seorang ulama dan penyair Indonesia.

Gus Nas dikenal sebagai sosok yang aktif menyuarakan keadilan dan kebenaran. Ia juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat Palestina.

Puisi ini merupakan sebuah karya sastra yang indah dan penuh makna.

Puisi ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi keadilan dan kebenaran.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Negeri Para Nabi

Dimensi Transendental

Pengantin Palestina sedang berdandan

Berbedak darah, pemuda Palestina mendengarkan takbir ribuan roket dan peluru yang mengumandangkan iqomah dari bibir Izrail

Makna:

Pengantin Palestina dalam puisi ini digambarkan sebagai sosok yang tegar dan kuat.

Meskipun harus menghadapi penjajahan dan kekerasan, mereka tetap bersemangat untuk membangun masa depan.

Berbedak darah melambangkan pengorbanan dan perjuangan yang harus dilakukan oleh rakyat Palestina.

Takbir ribuan roket dan peluru melambangkan perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan Israel.

Iqomah dari bibir Izrail melambangkan keputusasaan dan kesedihan rakyat Palestina atas tindakan Israel.

Bermahar rindu, pengantin Palestina bersanding mesra

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Berguru Pada Puisi, Bercanda dengan Pemilu

Makna:

Pengantin Palestina tetap bersemangat untuk membangun keluarga meskipun harus hidup dalam penjajahan dan kekerasan.

Rindu melambangkan harapan dan cinta yang mereka miliki.

Dalam derai _Qunut Nazilah_, kucium wangi surga dari bait puisi

Makna:

Dalam situasi yang sulit, rakyat Palestina tetap bersandar pada Allah SWT.

Qunut Nazilah adalah doa yang dibacakan ketika umat Islam menghadapi bahaya.

Wangi surga dari bait puisi melambangkan harapan dan ketenangan yang mereka rasakan.

Kado-kado bertulis Asmaul Husna menumpuk hingga ke langit

Makna:

Rakyat Palestina yakin bahwa mereka akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.

Asmaul Husna adalah nama-nama Allah SWT yang mulia. Kado-kado melambangkan pertolongan dan rahmat Allah SWT.

Pengantin Palestina tak henti-henti merayakan pesta di Taman Surga

Makna:

Rakyat Palestina yakin bahwa perjuangan mereka akan membuahkan hasil.

Taman Surga melambangkan kehidupan yang damai dan bahagia.

Puisi ini merupakan ungkapan simpati dan dukungan Gus Nas kepada rakyat Palestina yang sedang berjuang untuk kemerdekaan.

Puisi ini juga merupakan pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan yang adil dan patut didukung.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Selamat Malam, Netanyahu

Analisis Kontekstual

Puisi "Pengantin Palestina" karya Gus Nas Jogja adalah sebuah gambaran puitis tentang perjuangan dan pengorbanan rakyat Palestina.

Puisi ini dibuka dengan gambaran seorang pemuda Palestina yang sedang berdandan untuk pernikahannya.

Namun, dandanannya tidak seperti pengantin pada umumnya.

Pemuda itu berbedak darah, sebagai simbol perjuangan dan pengorbanan yang telah dia lakukan untuk membela tanah airnya.

Dalam pernikahannya, pemuda itu tidak membawa mahar berupa harta benda.

Maharnya adalah rindu, yaitu rindu pada tanah air yang telah dirampas oleh Israel.

Pernikahannya pun tidak berlangsung di tempat yang mewah dan megah.

Pernikahannya berlangsung di tengah-tengah perang, di bawah hujan peluru dan bom.

Namun, di tengah-tengah penderitaan itu, pengantin Palestina tetap bisa merayakan pernikahannya dengan penuh sukacita.

Mereka merayakannya dengan doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.

Mereka juga merayakannya dengan puisi-puisi yang menggambarkan cinta mereka kepada tanah air.

Puisi ini berakhir dengan gambaran pengantin Palestina yang telah sampai di surga.

Di surga, mereka akan merayakan pernikahan mereka dengan penuh kebahagiaan.

Mereka akan merayakannya bersama dengan para syuhada dan para kekasih Allah SWT.

Puisi ini adalah sebuah karya yang sangat indah dan menyentuh hati.

Puisi ini berhasil menggambarkan perjuangan dan pengorbanan rakyat Palestina dengan cara yang puitis dan penuh makna.

Puisi ini juga berhasil membangkitkan semangat solidaritas kita terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Seluruh Mata Tertuju ke Palestina

Interpretasi Spiritual

Berikut adalah beberapa interpretasi tentang makna puisi "Pengantin Palestina":

Pengantin Palestina adalah simbol perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan Israel.

Pemuda yang berbedak darah adalah simbol perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh rakyat Palestina.

Pernikahannya yang berlangsung di tengah-tengah perang adalah simbol tekad rakyat Palestina untuk tetap berjuang demi kemerdekaan.

Pengantin Palestina adalah simbol cinta rakyat Palestina kepada tanah airnya.

Mahar rindu adalah simbol cinta yang mendalam yang dimiliki oleh rakyat Palestina kepada tanah air mereka.

Pernikahan mereka yang berlangsung di tengah-tengah penderitaan adalah simbol cinta yang tidak akan pernah padam, bahkan di tengah-tengah kesulitan.

Pengantin Palestina adalah simbol harapan rakyat Palestina akan masa depan yang lebih baik.

Pernikahannya yang berlangsung di surga adalah simbol bahwa perjuangan rakyat Palestina tidak akan sia-sia.

Mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perjuangan mereka di dunia.

Kesimpulan

Puisi "Pengantin Palestina" adalah sebuah karya yang sangat penting.

Puisi ini tidak hanya menggambarkan perjuangan dan pengorbanan rakyat Palestina, tetapi juga membangkitkan semangat solidaritas kita terhadap mereka.

Puisi ini mengingatkan kita bahwa kita semua harus bersama-sama berjuang untuk mewujudkan keadilan bagi rakyat Palestina. ***

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah