Penonton Membludak, Warga Hingga Bupati Beraksi di Bantul Inclusive Carnival 2023

- 10 Mei 2023, 18:54 WIB
Warga antusias menyaksikan pawai Bantul Inclusive Karnival yang juga melibatkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Warga antusias menyaksikan pawai Bantul Inclusive Karnival yang juga melibatkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. /Foto : Humas Pemkab Bantul

DESK DIY -- Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Parangtritis menyaksikan pawai Bantul Inclusive Carnival (BIC), Rabu (10/5/2023).

Penonton yang membludak membanjiri sepanjang sisi kanan dan kiri rute pawai BIC yakni dari Kampus ISI Yogyakarta hingga Pasar Seni dan Wisata Gabusan.

Masyarakat antusias menyaksikan pawai Bantul Inclusive Carnival.
Masyarakat antusias menyaksikan pawai Bantul Inclusive Carnival. Foto : Humas Pemkab Bantul

Suasana semakin riuh melihat Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ikut beraksi dalam Bantul Includive Carnival 2023. Pastinya BIC berhasil menyedot perhatian masyarakat Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Klasemen Medali SEA Games 2023: Tambah Emas, Indonesia Perbaiki Posisi

Bantul Inclusive Carnival merupakan karnaval yang menggambarkan aneka ragam potensi yang dimiliki Kabupaten Bantul, baik dari segi industri kreatif, kerajinan, kuliner, hingga pariwisata. Hal ini terlihat dari penampilan 810 peserta karnaval yang secara bergantian unjuk gigi di hadapan khalayak.

Mengambil jargon Holopis Bantul Baris, Bantul Inclusive Carnival cukup berbeda dibanding karnaval lain yang pernah ada di Bantul. Sebab, karnaval ini memiliki semangat inklusif, di mana peserta yang terlibat terdiri dari sejumlah elemen dan lapisan masyarakat Bantul. Baik itu dari jajaran pemerintah, akademisi, seniman, perajin, difabel, perempuan, anak-anak, lansia, pegiat desa wisata, hingga mahasiswa, tumpah ruah meramaikan karnaval.

Hal lain yang menarik atensi adalah mayoritas peserta karnaval memanfaatkan limbah atau barang bekas pakai dalam karnaval. Barang-barang bekas ini dimanfaatkan sebagai aksesori, kostum, maupun maskot. Pemanfaatan limbah ini menunjukkan potensi Bantul yang mampu mengolah limbah menjadi barang layak jual dan naik kelas.

Baca Juga: Rincian Dana Bantuan Keuangan untuk 10 Partai Politik yang Dapat Kursi DPRD DIY

Beberapa peserta terlihat menggunakan pakaian tradisional berbagai daerah. Ada pula yang menggunakan seragam unik dengan kreativitas masing-masing. Masyarakat pun berjejal di sepanjang jalur karnaval untuk menyaksikan acara itu.

Potensi-potensi yang ditampilkan dalam Bantul Inclusive Carnival inilah yang memantapkan Bantul untuk menuju jejaring kota kreatif dunia versi UNESCO.

"Bantul Inclusive Carnival ini juga sebagai ajang pembuktian bahwa Bantul benar-benar siap menuju jejaring kota kreatif dunia. Potensi ini harus kita lejitkan lebih luas lagi agar semakin dikenal dunia," ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat memberi sambutan seperti dikutip dari portal resmi Pemkab Bantul.

Baca Juga: Meski Masuk Unggulan Pemilih Muda, Airlangga dan Partai Golkar Harus Percaya Diri

Abdul Halim Muslih mengatakan, BIC merupakan penanda bahwa pihaknya siap untuk memasuki jejaring Kota Kreatif Dunia. Saat ini Kabupaten Bantul telah menjadi salah satu nomine dari enam kota/kabupaten di Indonesia untuk diakui sebagai jejaring UCCN.

"Tema yang diangkat pada acara ini sangat sesuai yakni Holopis Bantul Baris yang mengajak partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam pengakuan Bantul sebagai jejaring kota kreatif dunia," katanya.

Menurut Halim, predikat sebagai Kota Kreatif Dunia sangat laik disandang Bumi Projotamansari. Pasalnya, produk ekonomi kreatif masuk ke dalam tiga besar sektor yang menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Bantul selain pariwisata dan pertanian. "Ketiga sektor itu menjadi lokomotif pembangunan di Bantul dan akan terus kita dorong untuk terus berkembang," ucapnya.

Baca Juga: Kelurahan Cokrodiningratan Maju Lomba Pembangunan Pertanian Tingkat DIY

Ketua Panitia BIC Misbakhul Munir mengatakan, acara ini merupakan gelaran pawai produk kerajinan dan budaya yang melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti asosiasi, pelaku industri kreatif, unsur pemerintah, mahasiswa, dan lain sebagainya.

Sebelumnya telah digelar lokakarya bagi penyandang disabilitas. Materi yang diberikan yakni pemanfaatan bahan recycle untuk cap batik, yang dilaksanakan di Pasar Seni dan Wisata Gabusan pada 9-10 Mei 2023.

Kegiatan ini diharapkan mampu memicu kegiatan aktivasi creative hub lainnya secara lebih luas. Dengan demikian tercipta lingkungan kreatif yang dapat digunakan untuk pengembangan SDM kreatif, peningkatan kualitas produk kreatif, dan terbentuknya ruang display produk kreatif di Bantul. ***

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x