Sastra Mampu Mencerdaskan dan Membangun Peradaban

- 18 Maret 2023, 08:42 WIB
Dari kiri ke kanan: Ahmad Charis Zubair, Mustofa W Hasyim, Erwito Wibowo dan moderator Dinar Syaka.
Dari kiri ke kanan: Ahmad Charis Zubair, Mustofa W Hasyim, Erwito Wibowo dan moderator Dinar Syaka. /Foto : Istimewa

Dalam sarasehan yang disebut obrolan angkringan yang dihadiri warga masyarakat pecinta sastra dan mahasiswa ini kemudian terungkap bagaimana dengan munculnya perkembangan teknologi komunikasi, handphone dengan aplikasi medsos justru membuat ekosistem sastra ini berantakan.

Warga masyarakat mengalami proses kemunduran dalam hal srawung karena masing masing orang sibuk bermain gatget. Nyaris tidak ada lagi pertemuan sosial, apalagi pertemuan ide antaranggota masyarakat. Masing-masing warga telah masuk kotak komunikasi bernama medsos. Kalau ada yang bermain sastra di situ tetap sulit meningkatkan kualitas sastranya.

Baca Juga: Menteri Investasi: Singapura Mendominasi Investasi di Indonesia

Ketiga narasumber yaitu Ahmad Charis Zubair, Mustofa W Hasyim, Erwito Wibowo kemudian sepakat untuk untuk membangun kembali ekosistem sastra di Kotagede lewat pertemuan, dialog, pelatihan sastra dan mengefektifkan lomba sastra tahunan sebagai ruang srawung sastra. Juga dilengkapi dengan banyaknya pertunjukan sastra. Dengan demikian karya sastra bisa dinikmati oleh masyarakat luas.


Sebelum obrolan angkringan yang membahas relasi antara sastra dengan masyarakat Kotagede dimulai, terlebih dahulu ditampilkan kegiatan pertunjukan sastra berupa baca puisi berbahasa Indonesia dan monolog berbahasa Jawa yang disebut ngudarasa. Penampilan pertunjukan sastra dari kalangan muda ini mendapat sambutan hangat dari hadirin.

Dwi dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menyatakan puas dengan acara ini dan mengatakan acara semacam ini bisa menjadi embrio dari festival sastra yang akan diselenggarakan di Yogyakarta tahun ini. ***

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x