Puisi Gus Nas : Penyair Besar

30 Desember 2023, 18:32 WIB
Sesudah Alif berdiri tegak Carilah titik Di bawah Ba /Ilustrasi


DESK DIY - Penyair besar tak perlu merangkai kata
Untuk mengucap sajaknya
Syair dan mantra biarkan saja
Saling menepuk dada
Bagi keindahan yang purba

Sesudah Alif berdiri tegak
Carilah titik
Di bawah Ba
Capailah titik
Yang disembunyikan Ba
Jadikan puisi

Tak perlu sampai Ta
Pada AlifBaTa kata-kata


Gus Nas Jogja, 30 Desember 2023
-------

Perspektif Teologis

Puisi "Penyair Besar" karya Gus Nas ini merupakan sebuah refleksi tentang hakikat puisi dan penyair.

Puisi ini menyatakan bahwa penyair besar tidak perlu merangkai kata untuk mengucap sajaknya.

Sajak mereka mengalir begitu saja, seperti syair dan mantra, dari kedalaman jiwa mereka.

Puisi ini dibuka dengan pernyataan bahwa penyair besar tidak perlu merangkai kata.

Hal ini menyiratkan bahwa penyair besar memiliki kemampuan untuk menembus keindahan yang purba, keindahan yang ada di balik kata-kata.

Keindahan ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, tetapi hanya dapat dirasakan oleh hati.

Pada bait kedua, penyair mengajak kita untuk mencari titik yang disembunyikan di bawah huruf Ba.

Titik ini melambangkan keindahan yang purba.

Untuk mencapai titik ini, kita harus menundukkan kepala, seperti huruf Alif yang tegak.

Kita harus merendahkan diri, membuka hati, dan mendengarkan suara jiwa.

Pada bait ketiga, penyair menyatakan bahwa titik ini adalah puisi.

Puisi adalah ungkapan keindahan yang purba.

Puisi tidak perlu sampai ke huruf Ta, yaitu akhir dari alfabet Arab.

Puisi sudah lengkap dengan titik yang disembunyikan di bawah huruf Ba.

Puisi "Penyair Besar" merupakan sebuah puisi yang indah dan menggugah.

Puisi ini mengajak kita untuk melihat puisi dengan cara yang berbeda.

Puisi tidak hanya sekadar permainan kata, tetapi juga ungkapan keindahan yang purba.

Berikut adalah beberapa interpretasi lain dari puisi ini:

1. Puisi ini dapat dimaknai sebagai sebuah kritik terhadap penyair yang terlalu mengandalkan teknik dan retorika.

Penyair yang besar tidak perlu mengandalkan teknik dan retorika untuk membuat puisi yang indah.

Mereka hanya perlu membiarkan keindahan yang ada di dalam diri mereka mengalir keluar.

2. Puisi ini juga dapat dimaknai sebagai sebuah nasihat untuk para penyair.

Nasihat ini adalah untuk selalu mencari keindahan yang purba, keindahan yang ada di balik kata-kata.

Jika kita mampu mencapai keindahan ini, maka kita akan menjadi penyair yang besar.

Tafsir Kosmologi

Puisi ini mengangkat tema tentang kebesaran penyair. Menurut puisi ini, penyair besar tidak perlu merangkai kata untuk mengucap sajaknya. Syair dan mantranya mengalir begitu saja, memancarkan keindahan yang purba.

Dalam bait pertama, penyair menyatakan bahwa penyair besar tidak perlu bersusah payah merangkai kata untuk mengucap sajaknya. Syair dan mantranya mengalir begitu saja, seperti air yang mengalir dari mata air. Syair dan mantranya juga mengandung keindahan yang purba, yang berasal dari alam semesta.

Dalam bait kedua, penyair menggunakan simbol-simbol dari huruf Arab untuk menjelaskan makna puisinya. Alif melambangkan awal, titik melambangkan keindahan, dan Ba melambangkan penyair. Penyair besar adalah penyair yang mampu mencapai titik keindahan yang disembunyikan oleh huruf Ba.

Dalam bait ketiga, penyair menegaskan bahwa penyair besar tidak perlu merangkai kata hingga huruf Ta. Huruf Ta melambangkan akhir, dan penyair besar tidak perlu mencapai akhir. Syair dan mantranya sudah cukup sampai pada titik keindahan.

Secara keseluruhan, puisi "Penyair Besar" merupakan sebuah puisi yang indah dan sarat makna.

Puisi ini mengajak kita untuk mengapresiasi karya-karya penyair besar, yang mampu memancarkan keindahan yang purba.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari dari puisi ini:

Keindahan puisi tidak selalu berasal dari kata-kata yang rumit.

Puisi yang sederhana pun dapat menjadi indah, jika diucapkan dengan penuh penghayatan.

Penyair besar tidak hanya memiliki kemampuan merangkai kata, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjangkau keindahan yang purba.

Puisi adalah sebuah karya seni yang dapat memancarkan keindahan dan makna.

Mata Batin Pujangga

Dalam puisi ini, penyair menggunakan simbol-simbol yang kaya makna. Alif digambarkan sebagai awal mula segala sesuatu, sedangkan Ba digambarkan sebagai titik pertemuan antara langit dan bumi. Titik di bawah Ba adalah simbol dari keindahan yang tersembunyi.

Puisi ini mengajak kita untuk melihat puisi dari sudut pandang yang berbeda. Puisi tidak harus selalu berupa rangkaian kata-kata yang indah. Puisi juga dapat berupa syair atau mantra yang mengalir dari dalam hati.

Berikut adalah beberapa interpretasi terhadap puisi "Penyair Besar" karya Gus Nas:

1. Puisi ini dapat diartikan sebagai sebuah kritik terhadap penyair-penyair yang hanya berfokus pada keindahan kata-kata, tanpa memperhatikan makna yang terkandung di dalamnya.

2. Puisi ini juga dapat diartikan sebagai sebuah pujian terhadap penyair-penyair yang mampu menyentuh keindahan yang tersembunyi dalam kehidupan.

3. Puisi ini juga dapat diartikan sebagai sebuah ajakan untuk kita semua untuk melihat dunia dengan mata hati, sehingga kita dapat menemukan keindahan yang tersembunyi di dalamnya. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler