Nuzulul Quran dan Pesan Pentingya Berjibaku dengan Literasi.

- 7 April 2023, 06:40 WIB
Aguk Irawan MN
Aguk Irawan MN /Foto : Dokumen

Pada 1065, perdana menteri pemerintahan Saljuk, Malik Shah –dalam sejarah dikenal dengan nama Nizam Al-Mulk–mendirikan perpustakaan Nizamiyah sebagai sentral penyimpanan buku-buku bagi kelangsungan aktivitas keilmuan di Madrasah Nizamiyah. Jumlah koleksi buku di perpustakaan itu hampir sama dengan koleksi buku di perpustakaan Bait Al-Hikmah. Namun, menariknya, peningkatan jumlah koleksi di perpustakaan ini diselenggarakan dengan program wakaf besar-besaran.

Ibn Al-Thir menyebutkan, Muhib al-Din An-Najjar al-Baghdadi mewakafkan koleksi pribadinya dalam jumlah relatif banyak. Bahkan khalifah An-Nashir juga ikut ambil bagian dalam program pewakafan itu dengan menyumbangkan ribuan buku.

Perpustakaan itu mempekerjakan pustakawan reguler sebagai karyawan yang digaji tinggi. Di antara pustakawan terkenal seperti Abu Zakariyyah al-Tibrizi dan Yaqub Ibn Sulaiman al-Askari bekerja di perpustakaan ini. Di sana pula Nizam al-Mulk al-Tusi (wafat 1092) menghabiskan sebagian besar waktunya dan menulis buku tentang hubungan internasional, Siyar Mulk yang terkenal itu.

Baca Juga: Presiden Minta Mutasi Direktur Penyelidikan KPK Taati Aturan dan Jangan Gaduh

Terakhir, menurut Syekh Abdul Qadir al-Jilani, ketika menafsirkan Wal-Qur’anil hakim (demi al-Qur’an yang bijaksana, (Q.S. Yasin, 2). Dipilihnya kata hakim, dengan bentuk isim fail (bijaksana) mempunyai metafor dan rahasia-rahasia; karena bijaksana adalah sifat mahluk hidup yang punya jiwa. Dengan demikian, apakah Alquran punya jiwa? Jawabannya iya, lihatlah asy-Syura 52; “Kami Turunkan Alquran dengan jiwa dari sisi Kami.”

Karena itu, jangan heran kalau susunan dan gaya bahasa Alquran sangat sempurna, juga makna dan kandungannya teramat dalam, juga keseimbangan katanya yang menakjubkan, misalnya saja kata sa'ah (waktu) dalam Alquran ada 24 kali persis seperti perputaran jarum jam.

Lalu kata yaum (hari, mufrad) ada 365 sesuai hitungan lazimnya setahun atau jumlah ayyam (jama', hari-hari) sebanyak 30 kali persis seperti jumlah hari sebulan, kemudian kata sujud sebanyak 34 kali seperti jumlah sujud shalat fardu dalam sehari-semalam, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Jaga Keandalan Listrik, PLN Gelar Apel Siaga Ramadan dan Idul Fitri

Jadi, jika Alquran menurut Imam Syafi’i dalam Majmu al-Ulum ada satu juta dua puluh tujuh ribu huruf, maka tiap huruf itu berjiwa. Oleh karena itu saat orang sedang membaca Alquran, saat itu pula ada jamuan kerinduan, antara jiwa (mutma’inah) orang dengan jiwa-jiwa suci Alquran, dan pantaslah jika orang dibuat terpesona, khususnya jika itu di bulan Ramadan. Wallahu’alam bishawab. ***

*Dosen Seni dan Agama di Stipram Yogyakarta dan Pengasuh Pesantren Kreatif Baitul Kilmah Bantul.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x