Kelurahan Gunungketur dan Bausasran Maju ke Lomba Kelurahan tingkat DIY2023

- 2 Juni 2023, 19:34 WIB
Tim penilai Lomba Kelurahan foto bersama di Kelurahan Gunungketur.
Tim penilai Lomba Kelurahan foto bersama di Kelurahan Gunungketur. /Foto : Pemkot Yogyakarta

DESK DIY, Yogya - Kelurahan Gunungketur Kecamatan Pakualaman dan Kelurahan Bausasran Kecamatan Danurejan meraih juara Lomba Lelurahan tingkat Kota Yogyakarta tahun 2023. Dengan demikian berhak mewakili Kota Yogya untuk maju ke tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Warga kelurahan ini sangat kaya dengan potensi seni budaya, pariwisata, ekonomi (produk UMKM), sosial dan pendidikan. Semua potensi ini bisa berkembang secara optimal," kata Ki Herri Kuncoro dari Puro Pakualaman.

Penilaian lomba kelurahan tingkat DIY telah dilakukan 30 Mei lalu. GKBRAA Pakualam X pada kesempatan itu memuji mayoritas warga kelurahan yang sangat aktif memajukan kampungnya. Terbukti bisa mewakili kelurahan di Kota Yogya untuk maju ke lomba tingkat DIY.

Terlihat pada foto saat kunjungan itu. Pada sket tampak gambaran bagaimana giatnya ibu-ibu dalam melakukan aktivitas memajukan kampungnya.
Terlihat pada foto saat kunjungan itu. Pada sket tampak gambaran bagaimana giatnya ibu-ibu dalam melakukan aktivitas memajukan kampungnya. Foto dan sket : Ki Eko Suryo Maharso

Seperti diketahui berbagai pontensi yang dimiliki Kelurahan Bausasran berhasil mengatantarkan kelurahan tersebut maju mewakili Kota Yogyakarta dalam ajang Lomba Kelurahan tingkat DIY tahun 2023.

Baca Juga: Menyiram Pohon Pancasila dengan Cinta

Lurah Bausasran, Akhmad Yuliantara, menjelaskan, Kelurahan Bausasran termasuk pada tipologi kelurahan di bidang jasa dan perdagangan.

"Kelurahan ini memiliki potensi yang besar dalam bidang ekonomi, UMKM dan pariwisata," katanya.

Tak berhenti di situ, meski luasan lahannya cenderung terbatas, warga Kelurahan Bausasaran tetap aktif melakukan kegiatan bercocok tanam.

"Untuk mengatasi hal tersebut warga kami konsisten melakukan kegiatan ekowisata pertanian perkotaan atau urban farming, serta membudidayakan ikan lele dengan system ikan dalam ember dan aquaphonik," jelasnya.

Baca Juga: PHRI DIY Targetkan Okupansi Hotel 100% pada Liburan Sekolah

Berbagai produk unggulan pun telah dihasilkan dari urban farming ini, seperti Mie Geri (Gemah Ripah), jus bayam Brazil, bakso goreng (basreng) bayam Brazil, stick dan kripik bayam Brazil, serta makanan dan minuman berbahan dasar jahe.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat Kelurahan Bausasran juga menghasilkan beberapa produk unggulan lainnya, seperti sermin herbal, eco enzym, sabun mijel, serta kerajinan tas tutup botol.

"Semua kegiatan ini merupakan implementasi di bidang ekonomi, UMKM, dan pariwisata, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya dikutip dari laman portal Pemkot Yogyakarta.

Baca Juga: Advanta Kembangkan Jagung Ketan Ungu Varietas Unggul Kualitas Tinggi

Di samping melahirkan berbagai macam inovasi produk, warga Kelurahan Bausasran juga rutin menggelar acara adat dan tradisi, untuk melestarikan budaya dan meningkatkan geliat pariwisata di wilayahnya.

"Kami rutin menggelar apeman, merti kampung, tlusupan, bedah bumi, ngesur tanah, mitoni, dan rangkaian prosesi pernikahan," bebernya.

Kelurahan Gunungketur

Potensi seni budaya hingga produk kreatif UMKM, membawa Kelurahan Gunungketur juga menjadi wakil Kota Yogyakarta dalam lomba kelurahan tingkat DIY tahun 2023.

Lurah Gunungketur Sunarni mengatakan, lokasi Gunungketur yang berada di wilayah cagar budaya yaitu Kadipaten Pakualaman, kaya akan seni dan budaya, yang mana menjadi potensi kuat melalui story telling bernilai sejarah.

“Gunungketur memiliki banyak potensi seni budaya, hingga produk-produk kreatif UMKM dari warga sekitar. Ada sanggar seni, sasana jemparingan, dan WARSIMAH atau warung edukasi omah kreatif loedji16, yang menjadi pusat kegiatan edukasi anak dan pemberdayaa perempuan,” jelasnya.

Baca Juga: Pameran Amazing REI Property Expo 2023 di Plaza Malioboro, Merapi Arsita Graha Berikan Diskon Spesial

Potensi unggulan Gunungketur selain seni budaya dan kawasan cagar budaya, adalah produk batik tulis, cap hingga ecoprint dan beragam kulinernya. Sunarni menyebutkan, ada bir pletok, jamu, stik bayam brasil, bakpia dan giri pandan wangi.

“Terdapat empat sentra batik di Gunungketur, untuk produk kuliner yang spesial adalah giri pandan wangi, hidangan penutup tradisional yang dikombinasikan dengan dessert kekinian, dan juga sering menjadi pesanan Kadipaten Pakualaman ketika ada tamu,” ungkapnya.

Satu hal yang baru diluncurkan, tambah Sunarni adalah Wisata Lapas, dimana pengunjung akan diajak berkeliling lapas, belajar sejarah, dan melihat kegiatan pelatihan warga binaan dalam membuat bakpia. ***

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x