"Untuk mengatasi hal tersebut warga kami konsisten melakukan kegiatan ekowisata pertanian perkotaan atau urban farming, serta membudidayakan ikan lele dengan system ikan dalam ember dan aquaphonik," jelasnya.
Baca Juga: PHRI DIY Targetkan Okupansi Hotel 100% pada Liburan Sekolah
Berbagai produk unggulan pun telah dihasilkan dari urban farming ini, seperti Mie Geri (Gemah Ripah), jus bayam Brazil, bakso goreng (basreng) bayam Brazil, stick dan kripik bayam Brazil, serta makanan dan minuman berbahan dasar jahe.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat Kelurahan Bausasran juga menghasilkan beberapa produk unggulan lainnya, seperti sermin herbal, eco enzym, sabun mijel, serta kerajinan tas tutup botol.
"Semua kegiatan ini merupakan implementasi di bidang ekonomi, UMKM, dan pariwisata, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya dikutip dari laman portal Pemkot Yogyakarta.
Baca Juga: Advanta Kembangkan Jagung Ketan Ungu Varietas Unggul Kualitas Tinggi
Di samping melahirkan berbagai macam inovasi produk, warga Kelurahan Bausasran juga rutin menggelar acara adat dan tradisi, untuk melestarikan budaya dan meningkatkan geliat pariwisata di wilayahnya.
"Kami rutin menggelar apeman, merti kampung, tlusupan, bedah bumi, ngesur tanah, mitoni, dan rangkaian prosesi pernikahan," bebernya.
Kelurahan Gunungketur
Potensi seni budaya hingga produk kreatif UMKM, membawa Kelurahan Gunungketur juga menjadi wakil Kota Yogyakarta dalam lomba kelurahan tingkat DIY tahun 2023.