Belajar dari Mubaligh Laris Selama Ramadhan

- 31 Maret 2023, 16:20 WIB
Almarhum Ahmad Adaby Darban (atas) dan almarhum Daliso Rudianto
Almarhum Ahmad Adaby Darban (atas) dan almarhum Daliso Rudianto /Foto : Dokumen

Ilmu yang lain yang dimiliki adalah ilmu organisasi dan ilmu agama yang dia dapat dari guru-gurunya di Muhammadiyah. Uniknya dia pernah dipercaya menjadi ketua sebuah organisasi tenaga dalam. Maklum, dia lahir di lingkungan yang banyak melahirkan para pendekar, Warungboto.

Dengan bekal berbagai ilmu itu dia di masa muda sering berdakwah di kota-kota luar Yogyakarta, dan di waktu dewasa dia diminta mengisi pengajian di kampung dan di desa. Termasuk kalau bulan Ramadhan.

Saat panitia Ramadhan atau panitia pengajian datang ke kantor atau ke rumahnya dia selalu bertanya mencari data sosial masyarakat lokasi pengajian.

Baca Juga: Gibran : Tunggu, Akan Ada Ajang Sepakbola Internasional Pengganti Piala Dunia U 20

Kebiasaan mencari data latar belakang masyarakat yang akan dia datangi mereka kebiasaan saat bekerja sebagai notaris. Data klien dia tanyakan.
Kadang dia bertanya pada panitia pengajian, apa di tempat itu sudah punya sound system? Kalau belum, Pak Daliso melarang panitia pengajian menyewa sound sistem. "Saya akan membawa sendiri," katanya.

Dia datang ke tempat pengajian sendiri karena tidak mau dijemput. Dia datang dengan menyopir sendiri mobil yang diisi dengan peralatan sound system portabel, wireless. Dengan baterai baru. Sehabis mengisi pengajian yang menggembirakan hadirin dia kemudian bilang akan menyumbangkan alat sound system portabel itu ke takmir masjid atau panitia pengajian.

"Mau nggak saya sumbang sound system?" Tanya dia bercanda.
Tentu saja jamaah pengajian menjawab dengan suara koor,"Mauuu!"

Baca Juga: Fried Chicken Bumbu Resap Khas Kauman Ramaikan Pasar Ramadhan

Sebagai notaris yang mubaligh ketika diminta membuat akte notaris yayasan dakwah di desa-desa dia sering menggratiskan ongkosnya. Hubungan dia dengan pihak yayasan menjadi dekat dan dia pun sering diminta mengisi pengajian di tempat itu.

Kadang sebagai mubaligh dia harus sabar. Di sebuah kampung dia diminta mengisi pengajian. Ketika di tempat transit sebelum pengajian dimulai ia malah diceramahi oleh tuan rumah.

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x