Yogyakarta Terpilih Jadi Tuan Rumah ASEAN Committee on Women

21 Mei 2023, 07:57 WIB
Perempuan Yogyakarta. /Foto : Pixabay

DESK DIY, Yogya - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan ASEAN Committee on Women (ACW) dan Konferensi Dialog Tingkat Tinggi ASEAN untuk memajukan implementasi rencana aksi regional untuk perempuan, perdamaian dan keamanan.

Event ASEAN Committee on Women yang membahas tentang pemberdayaan perempuan akan diselenggarakan pada 3-7 Juli 2023 mendatang.

Hal itu dikemukakan Kepala DP3AP2 DIY Erlina Hidayati Sumardi usai mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima audiensi Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Leny Nurhayanti Rosalin pada Jumat lalu (19/05). Sri Sultan menerima kunjungan ini di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Baca Juga: Akademisi Jogja Serukan Pemilu yang Bersih dan bermartabat

“DIY yang sudah dapat penghargaan sebagai satu-satunya provinsi daerah ramah perempuan dan layak anak, maka ditunjuk oleh Indonesia, dalam hal ini Kementerian PPPA sebagai lokasi penyelenggaraan pertemuan ASEAN, ASEAN Committee on Women. Dalam rangka untuk membahas tentang pemberdayaan perempuan,” ujar Erlina.

Erlina mengemukakan, terpilihnya DIY menjadi lokasi penyelenggaraan agenda ASEAN tersebut juga dikarenakan DIY dipandang sebagai daerah dengan pembangunan keamanan dan perdamaian yang bagus. Rencananya, agenda ASEAN tersebut akan dihadiri tidak hanya oleh delegasi negara anggota ASEAN tapi juga oleh para negara mitra ASEAN.

“Pertemuannya itu tanggal 3 hingga 7 Juli besok. Sehingga ini audiensi ke pak gubernur itu, pertama untuk minta izin, kedua juga memperbincangkan apa saja sebetulnya praktik baik di Yogya ini yang nantinya perlu untuk disampaikan di dalam pertemuan ASEAN itu untuk kemudian bisa ditiru oleh negara-negara lain dalam hal pemberdayaan perempuannya,” jelas Erlina.

Baca Juga: 1 RW 1 Polisi di DIY, Strategi Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Erlina mengatakan, praktik pemberdayaan perempuan di DIY dilakukan dengan menjadikan budaya sebagai titik pusatnya. Nilai-nilai budaya mendasari berbagai praktik kegiatan yang dilaksanakan demi pembangunan perempuan atau pun pemberdayaan perempuan.

“Kemudian juga, apa yang dilakukan di DIY ini, itu bukan lalu semuanya itu budaya tradisional yang kemudian diterapkan. Tetapi DIY juga melakukan penilaian kembali, mana-mana yang harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Artinya, kalau ada budaya yang memang harus disesuaikan ya disesuaikan. Bahkan misalnya, kalau ada yang perlu diubah nilai-nilainya ya diubah, supaya sesuai dengan kondisi kekinian. Jadi budaya itu memang dinamis mengikuti perkembangan masyarakatnya. Itu yang menjadikan DIY, kenapa kok diberhasil di dalam pemberdayaan perempuannya,” papar Erlina dikutip dari portal Pemda DIY.

Erlina mengatakan, pada pertemuan bersama Sri Sultan tersebut, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA Leny Nurhayanti Rosalin berharap Sri Sultan dapat menyampaikan secara langsung terkait praktik pemberdayaan perempuan di DIY dalam agenda ASEAN tersebut.

Baca Juga: Lurah Caturtunggal Diduga Terlibat Mafia Tanah, Kejati DIY Bertindak dan Dijadikan Tersangka

“Tadi pak gubernur mengarahkan, ya nanti pertemuannya dalam bentuk dinner gitu. Sehingga di dalam dinner itu nanti pak gubernur diminta untuk memberikan speech-nya praktIK baik yang dilakukan oleh DIY,” kata Erlina.

Erlina mengatakan, terkait detail pelaksanaan agenda ASEAN di DIY tersebut. Agenda ASEAN Committee on Women (ACW) apabila sesuai rencana, akan diselenggarakan pada 3-4 Juli 2023. Sementara, pada 5 Juli 2023, akan dilaksanakan kunjungan lapangan ke Kabupaten Sleman, mengunjungi salah satu Desa Damai. Adapun agenda Konferensi Dialog Tingkat Tinggi ASEAN untuk memajukan implementasi rencana aksi regional untuk perempuan, perdamaian dan keamanan ini terjadwal diselenggarakan pada 6-7 Juli 2023.

“Harapan kita, memang sebetulnya kan di semua negara itu melakukan praktik baiknya bagaimana perempuan-perempuan ini juga menjadi garda depan di dalam membangun perdamaian dan keamanan. Harapan kita sih, DIY untuk Indonesia ya. Kemudian ini juga menjadi contoh bagi negara-negara di dunia. Kebetulan karena di DIY ini ada Desa Damai yang di Sleman, di Sinduharjo yang sudah dikembangkan bersama dengan Wahid Foundation maka itu nanti juga menjadi contoh dan juga dikunjungi,” ucap Erlina. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler