Lazismu DIY Menyapa Para Guru

22 Maret 2023, 06:33 WIB
Ketua PW Muhammadiyah DIY Ihwan Ahada MAg menyerahkan bantuan sembako kepada kepada guru. /Foto : Chaidir

DESK DIY, Yogya -- Lazismu sebagai lembaga resmi Muhammadiyah yang bergerak di bidang pengumpulan serta pembagian dana zakat, infaq dan shadaqah memiliki enam pilar kegiatan pemberdayaan yang utama. Yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, kemanusiaan dan lingkungan.

Lazismu DIY, dua hari menjelang bulan Ramadhan melakukan kegiatan menyapa para guru dengan tema Zakat Kuatkan Pendidikan Bersama Lazismu DIY, di aula gedung PWM di Jl Gedongkuning 152 Yogyakarta.

Bentuk sapaan ini berupa pembagian 500 sembako kepada para guru di empat kabupaten satu kota. Dalam kesempatan ini para guru mendapat siraman motivasi oleh H.D Iriyanto.

Baca Juga: Menag Yaqut Qoumas : Jangan Jadikan Agama sebagai Politik Identitas

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Nur Sigit Nugroho, SE dalam sambutan menjelaskan bahwa pentasyarufan atau penyaluran manfaat dari dana zakat, infaq dan shodaqoh kepada para guru dimaksudkan untuk menguatkan karakter pendidikan di Yogyakarta.

Dana yang dikirim dari Pusat untuk DIY sebanyak Rp 100 juta yang dikelola dan diwujudkan menjadi 500 paket sembako. Sebenarnya juga disiapkan dana sebesar itu juga untuk pemberdayaan ekonomi usaha para guru. Akan tetapi karena masalah waktu, belum bisa dilakukan hari itu.

Sekretaris Badan Pengurus Lazismu DIY, Jefree Fahana ST MKom menjelaskan bahwa prioritas pentasyarufan dana di DIY diprioritaskan untuk pendidikan. Guru adalah pelaku pendidikan yang utama dan strategis.

Baca Juga: Gending Jawa dan Bali Iringi Upacara Ritual Tawur Kesanga di Candi Prambanan

"Oleh karena itu bapak ibu guru kami jadikan penerima manfaat dari dana yang kami kelola," katanya.

Ketua PWM DIY ustadz Ihwan Ahada SAg MAg memberi apresiasi yang tinggi atas kegiatan ini. Ini menunjukkan kalau Muhammadiyah dalam perjuangan dakwah lewat pendidikan para guru berada di garda terdepan. Dan Lazismu juga berada pada garda terdepan dalam mengembangkan lembaga dan program programnya.

"Kegiatan membayar zakat, infaq dan shadaqoh adalah kegiatan individual atau kegiatan pribadi, tetapi ketika sudah terkumpul di Muhammadiyah menjadi kegiatan jamaah yang insya Allah pahalanya menjadi berlipat ganda, " katanya.

Baca Juga: Agus Hartono : Penggerak, Inspirator dan Pendiri Lebih 200 Bank Sampah

Pada zaman sekarang, bersinar ma'ruf atau beramal kebaikan harus selektif, komparatif dan kompetitif. Dalam bahasa Alqur'an disebut fastabiqul khairat.

Para guru yang datang dari berbagai pelosok DIY pun dengan tekun dan sekali sekali tertawa segar saat menerima siraman motivasi dari motivasi yang diundang PWM. ***

Editor: Mustofa W Hasyim

Tags

Terkini

Terpopuler