Network
DESK DIY - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dalam safari kampanye Pilpres Pemilu 2024, Selasa 6 Januari 2024, mengunjungi acara Jathil Bareng di kawasan embung Kaliaji, Sangurejo, Turi, Kabupaten Sleman.
Mengenakan baju putih bertuliskan sat set, Ganjar langsung dikerumuni warga yang sudah lama menunggu dan ngin berswafoto maupun sekadar salaman.
Pada acara kesenian tradisional itu, Ganjar diberi kuda lumping atau jaran kepang untuk diajak Jathilan bersama. Namun situasi yang ramai tidak Ganjar tak bisa bermain.
Baca Juga: Senator DIY : Saatnya Dana Keistimewaan Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas SDM
Ganjar mengatakan, kesenian tradisional seperti Jathilan, reog yang dipentaskan di kampung-kampung saat dirinya kecil mampu membuat masyarakat berkumpul, guyub rukun dan memberikan nuansa kebahagiaan.
"Hari ini di Sleman , mereka mengundang Jathilan, masyarakat bisa berkumpul dengan bahagia, inilah seni tradisional yang memang tidak hanya dilestarikan, tapi harus dikembangkan. Anak mudanya menari, kostumnya bagus-bagus. Mungkin nanti dengan festival dan bisa memberikan pesan kebaikan kepada masyarakat di tengah (situasi) yang luar biasa. Rakyat bisa bahagia semuanya,'' kata Ganjar.
Menurut dia, budaya adiluhung yang baik dan bagus harus dikembangkan. Karenanya, persoalan ini muncul dalam sesi perdebatan calon Presiden. Bagaimana agar budaya bisa tumbuh dan tidak terhambat oleh birokrasi.
Baca Juga: Bedanya Laksa Bogor dan Laksa Betawi. Begini Cara Memasaknya
Ganjar mengatakan, birokrasi harusnya memfasilitasi dan pelaku seni yang melaksanakan. Dengan begitu, maka pelaku seni akan tumbuh dengan sendirinya.
