Sebagai gantinya justru air mata penderitaan bangsa, kesengsaraan rakyat, kepengapan publik dan air mata kebingungan masyarakat karena menyempitnya kesempatan kerja dan sakitnya pasar-pasar malahan kembali menetes membasahi wajah bangsa, wajah rakyat, wajah masyarakat dan membuat pudar wajah publik kita?
Baca Juga: LPS Soroti Ada Warga yang Masih Simpan Uang di Bawah Kasur
Saya sendiri sungguh tidak tahu jawabannya. Jawaban yang tepat apalagi cermat hanya bisa ditemukan dalam sebuah ruang dialog yang jujur dan terbuka. Masalahnya, apakah ruang dialog yang jujur dan terbuka sekarang bisa dan mungkin dibangun bersama untuk kepentingan bersama?
Ini juga merupakan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. ***