Jokowi Ajak Para Kepala Negara ASEAN Kurangi Ketegangan di Indo-Pasifik

11 Mei 2023, 11:56 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama para kepala negara ASEAN pada retreat session KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/5/2023). /Foto : ANTARA/Rivan Awal Lingga/hp/aa.

DESK DIY -- Para kepala negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diharapkan bisa bekerja sama mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik, yang mencakup Asia Pasifik dan Samudera Hindia.

Harapan dan ajakan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka sesi retreat KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5/2023).

Jokowi menyebutkan salah satu cara untuk mengurangi ketegangan di kawasan Indo-Pasifik adalah dengan mengimplementasikan Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pasific/AOIP).

Baca Juga: Klasemen Medali SEA Games : Tim Atletik Persembahkan Emas, Indonesia Bertahan Posisi Keempat

“Diperlukan kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik, salah satunya dapat melalui ASEAN Indo-Pasific Infrastructure Forum sebagai platform kerja sama konkret bersama negara mitra,” kata Jokowi, dikutip dari ANTARA.

Indo-Pasifik adalah kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang mencakup 65 persen dari perekonomian dunia. Kawasan tersebut juga merupakan tempat tinggal bagi lebih dari setengah penduduk dunia sehingga banyak negara berebut pengaruh di Indo-Pasifik.

Melalui prakarsa Indonesia, ASEAN pada 2019 meluncurkan AOIP yang merupakan penegasan posisi ASEAN dalam peranannya untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Penonton Membludak, Warga Hingga Bupati Beraksi di Bantul Inclusive Carnival 2023

AIOP mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka dan inklusif, alih-alih kompetisi dan persaingan. Pandangan tersebut menegaskan bahwa ASEAN tidak akan berpihak pada negara besar mana pun dan akan menjaga perdamaian kawasan Indo-Pasifik.

Pada KTT ASEAN 2023, Indonesia akan menggelar beberapa kegiatan utama di bawah forum ASEAN-Indo-Pasifik sebagai bagian dari upaya menerapkan AOIP.

Selain forum infrastruktur, rangkaian kegiatan tersebut juga mencakup dialog kepemudaan dan pengembangan digital dalam mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs), forum ekonomi kreatif, serta KTT ASEAN bisnis dan investasi.

Baca Juga: Rincian Dana Bantuan Keuangan untuk 10 Partai Politik yang Dapat Kursi DPRD DIY

Pada keketuaan kali ini, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia.

Indonesia bertujuan memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.

Indonesia menyatakan akan mengawal kawasan menuju ASEAN 2045 yang perlu lebih adaptif, responsif, dan kompetitif dengan cara-cara yang sejalan dengan prinsip Piagam ASEAN.

Baca Juga: Meski Masuk Unggulan Pemilih Muda, Airlangga dan Partai Golkar Harus Percaya Diri

Sebagai ketua, Indonesia juga bertujuan memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan.

ASEAN didirikan di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus 1967 dan saat ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, serta Vietnam.

Timor Leste, yang pada November tahun lalu diterima secara prinsip untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN, saat ini sedang menjalani proses untuk menjadi anggota penuh organisasi kawasan tersebut. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler