Jargas untuk Ketahanan Energi dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

- 29 Juni 2024, 17:38 WIB
Iwan Prasetya Adi (kiri) dan Wahyudi Anas (dua dari kanan) saat melakukan monitoring ke pelanggan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di wilayah Pasuruan.
Iwan Prasetya Adi (kiri) dan Wahyudi Anas (dua dari kanan) saat melakukan monitoring ke pelanggan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di wilayah Pasuruan. /Foto : Humas BPH Migas

Baca Juga: Langkah Berani Menteri Perdagangan RI Akan Kenakan Bea Masuk Hingga 200 Persen Pada Barang Asal China

Sebaliknya, masyarakat merasa senang karena harganya lebih murah dibandingkan LPG, serta tidak perlu repot karena tersedia 24 jam.

"Selama pakai jargas ini, warga merasa lebih gampang daripada pakai LPG, karena kendalanya kalau tabung, kadang-kadang carinya sulit. Kalau jargas, 24 jam selalu tersedia. Dari segi harga, dengan jargas, saya membayar di bawah Rp100 ribu per bulan. Sementara, kalau pakai LPG 3 kg, sebulan bisa lima tabung, sehingga lebih dari Rp100 ribu per bulan," ungkapnya.

Anis Sulistiani, warga Kelurahan Trajeng, mengatakan setiap bulan hanya membayar biaya pemakaian jargas Rp70-80 ribu.

Baca Juga: 103 Warga Negara Asing di Bali Terancam Deportasi atas Kejahatan Siber

"Pakai jargas itu gampang. Kalau mau pergi lama, tinggal dimatikan saja kerannya," sebutnya.

Sedangkan, Suparmi, warga Kelurahan Gading Rejo, Kabupaten Pasuruan, mengatakan setiap bulan, hanya perlu membayar jargas sekitar Rp60 ribu.

"Yang susah itu kalau lagi masak, tiba-tiba LPG habis. Terpaksa harus cari dulu, jadi repot," jelasnya.

Baca Juga: Kelompok Jaga Warga Siap Jaga Keistimewaan DIY

Pelanggan kecil, Fong Fong Catering di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, sejak memakai jargas, setiap bulan hanya membayar Rp3,5 juta atau jauh lebih hemat dibanding menggunakan LPG yang dapat mencapai Rp8 juta per bulan. *** 

Halaman:

Editor: Chaidir

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah