Puisi Renungan tentang Idul Fitri

- 17 April 2023, 08:01 WIB
Hati merasa bahagia melihat pemandangan yang indah.
Hati merasa bahagia melihat pemandangan yang indah. /Foto : Pixabay

Sedih atau Gembira?

Oleh : Mustofa W Hasyim

Idul Fitri sebaiknya disambut dengan sedih karena pertanda bulan Ramadhan telah pergi, memutari semesta untuk tahun depan kembali lagi

Ataukah Idul Fitri perlu dIsambut dengan gembira karena pertanda diperbolehkan pesta di siang hari, pesta yang kadang sangat berkepanjangan sampai kita lupa bahwa berpuasa adalah medan latihan menderita dan lapar dahaga?


Pencapaian diri selama puasa yang menentukan itu semua.
Kalau dalam diri manusia ada ruh dan daging maka selama bulan puasa ruh dilatih agar kuat dan bisa memenangkan atas godaan daging.

Setelah Idul Fitri daging dipersilakan untuk naik panggung di dalam diri masing-masing manusia.
Diperlukan puasa Syawal selama seminggu sebagai masa transisi.
Masa untuk bertanya pada diri sendiri, kita akan ikut hanyut dalam gelombang nafsu atau kita memilih menjadi perahu yang mengarahkan laju di atas gelombang itu?

Ya, kita semua memilih sedih ketika datang Hari Raya yang menutup bulan puasa atau memilih gembira karena pada hari raya pintu penjara nafsu dibuka lebar lebar kembali.

Aku tidak memilih terlalu sedih juga tidak memilih terlalu gembira sampai mabuk kesenangan duniawi. Yang jelas, aku memilih bahagia 2023 ***

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x