Ki Mujar, Sosok Tak Pernah Lelah Berbagi Ilmu Seni dan Bahagia Bersama Wong Cilik

- 14 April 2023, 11:10 WIB
Ki Mujar bersama anak-anak dan remaja Kampung Cilikan peserta workshop.
Ki Mujar bersama anak-anak dan remaja Kampung Cilikan peserta workshop. /Foto : Istimewa

DESK DIY, Sleman -- Ki Mujar Sangkerta, salah satu seniman Yogyakarta, dikenal sebagai sosok yang tak pernah lelah dalam geliat di dunia kesenian.

Dalam aktivitas berkesenian Ki Mujar selalu melibatkan karya lintas seni serta seniman-seniman dengan disiplin ilmu dan ketrampilan yang berbeda. Inilah konsep yang ia sebut "seni silaturahim".

"Dengan seni silaturahim ini berkumpul seniman-seniman berbeda disiplin ilmu. Ada seni rupa, seni musik, teater, wayang, sastra dan seni lainnya. Semua berbagi dan menimba ilmu serta berkolaborasi," ujar Ki Mujar beberapa waktu silam.

Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Tentang Program Penjaminan Melalui LPS Monas Half Marathon 2023

Ki Mujar yang memiliki ketrampilan memainkan sejumlah musik tradisional, lebih dikenal dengan karya yang khasnya yaitu Wayang Milehnium.

Lewat karya Wayang Milehnium yang berukuran besar dan dimainkan secara teatrikal, Ki Mujar banyak diundang pada berbagai event di berbagai daerah baik level lokal maupun internasional.

Menariknya pula Ki Mujar sering berbagi ilmu seni kepada anak-anak dan pemuda di berbagai kampung. Ia pun berbagi kebahagian untuk para wong cilik dengan caranya sendiri, meski masih dalam dunia kesenian.

Baca Juga: Hoax! Heboh Gadis Cantik Mencuri Sepeda Motor di Magelang

Seperti yang dilakukan saat ini, Ki Mujar menggelar event spesial yaitu workshop Wayang Spon Ati di Kampung Cilikan Umbulmartani, Ngemplak Sleman.

Event yang berlangsung pada 13-16 April 2023 melibatkan anak-anak dan remaja berusia 5-15 tahun. "Kegiatan workshop wayang spon yaitu mempraktikan cara membuat, memainkan dan memamerkan hasil karya," ujar Ki Mujar.

Kegiatan workshop dilakukan setelah sholat ashar sambil menunggu buka puasa bersama di masjid yang disediakan oleh Panitia Takjil Ramadhan kampung setempat.

Baca Juga: Dukung Garuda Nusantara di SEA Games, ANTV Siarkan Timnas Matchday Indonesia vs Lebanon

"Acara tersebut juga untuk persiapan menyemarakkan malam takbiran keliling kampung," kata Ki Mujar

Dijelaskan, tujuan diadakan workshop membuat wayang spon dan kardus daur ulang iagar anak-anak generasi muda milenial mengenal lebih dekat, mengapresiasi dan bisa mengembangkan wayang sebagai karya adiluhung warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai filosofis tinggi.

"Juga melestarikan tradisi takbiran keliling kampung yang sudah mulai pudar digerus zaman modern," ujarnya.

Baca Juga: Tadarus Puisi Ramadhan, Ajang Silaturahmi Budayawan, Akademisi dan dan Pejabat

Menurutnya, peserta workshop mengikuti dengan antusias. Suasana bertambah riang dan terlihat bahagia ketika dihibur dengan lagu-lagu religius yang dimainkan oleh seniman Firman.

Suksesnya acara tersebut juga atas kerjasama dengan Yayasan KALIMASADA (Kampung Literasi Masyarakat Seni Budaya) Pakem, Rumah Budaya Royal House Sleman dan Muda-mudi Remaja Masjid Kampung Cilikan Umbulmartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. ***

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x