Konser Pulang Kampung, Ebiet G Ade Melepas Rindu Bersama Keluarga dan Kawan Lama

21 November 2023, 06:30 WIB
Ebiet G Ade dalam konser Pulang Kampung Seakong Festival Desa Wanadadi Banjarnegara. /Foto : dok. Istimewa

DESK DIY - Sabtu 18 November 2023 merupakan momen istimewa bagi warga Desa Wanadadi Banjarnegara, Jawa Tengah, karena kedatangan maestro musik nasional asal kampung tersebut yaitu Ebiet G Ade.

Bukan hanya para warga Wanadadi yang bersuka cita dan kangen ingin melihat sang tokoh, namun Ebiet juga seperti ingin melepas rindu dengan para keluarga, saudara, tetangga, dan kawan-kawan lamanya.

Kehadiran Ebiet tersebut terkait launching Desa Wanadadi Kecamatan Wanadadi menjadi Desa Wisata. Launching ditandai dengan penyerahan SK Desa Wisata oleh PJ Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH kepada Sigit Utoyo selaku Kepala Desa Wanadadi.

Baca Juga: Ita Purnamasari, Sampaikan Pesan Keagamaan Melalui Musik

Penyerahan SK bertempat di Agro Eduwisata Seakong Desa Wanadadi, disaksikan ole Sekda Banjarnegara Drs Indarto MSi, Kepala Disparbud Tursiman S Sos, dan Camat Wanadadi Sapto Aji SH MSi, bersamaan dengan Live Konser Ebiet G Ade Pulang Kampung.

Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH, melalui sambutannya merasa bangga atas kiprah Desa Wanadadi yang semakin menunjukkan potensinya dalam pengembangan pariwisata, dengan debut perdananya menyelenggarakan Seakong Fest (Festival Seakong) yang diselenggarakan selama 3 hari.

“Saya ucapkan selamat Desa Wanadadi secara resmi menjadi desa wisata. Saya sungguh berharap Festival Seakong ini menjadi besar, bisa menopang Festival Dieng (Dieng Culture Festival) yang sudah dulu ngetop,” kata Bupati Tri Harso.

Baca Juga: Indofood Presents God Bless Konser Emas 50 Tahun Hadirkan Musisi Papan Atas

Usai launching Desa Wisata, penyanyi legendaris Ebiet G Ade pun tampil membawakan sejumlah lagu hits seperti: Elegi Esok Pagi, Masih Ada Waktu, Untuk Kita Renungkan, Bila Kita Ikhlas, Ayah Aku Mohon Maaf, Cita-Cita Kecil Si Anak Desa dan Serenade yang merupakan album terbarunya.

Pada konser bertajuk ‘Ebiet G Ade Pulang Kampung Halaman’ itu Ebiet mengajak penonton duduk bersama menceritakan perjalanan hidup dalam karya-karyanya. Dia mengajak penggemar dan fans yang tergabung dalam MemBers EGA (Membumi Bersama Ebiet G Ade) untuk banyak bersyukur, ikhlas, dan optimis dalam menjalani kehidupan. Menghiasi konser malam itu, juga dilepas ratusan lampion di atas air, yang dilarung ke Waduk Mrica di tepi panggung, serta aneka kembang api.

Tampil di Konser Pulang Kampung Seakong Fest Desa Wanadadi Banjarnegara, Ebiet membuka sapaan dengan bahasa khas Banyumasan kepada para penonton.
"Terima kasih sedulure Inyong kabeh," ucap Ebiet G Ade yang kemudian mengawali dengan lantunan lagu Masih Ada Waktu.

Baca Juga: Pesona Ebiet G Ade dan Gus Nas Saat Tampil di Kongres Bahasa Indonesia XII

Dalam penampilannya itu Ebiet terlihat masih tetap memiliki kharismanya, dan para penonton terlarut dengan buaian suara dan lirik lagu yang dinyanyikannya.

Penyanyi legendari kelahiran Desa Wanadadi, 21 April 1955, itu masih mampu menghipnotis para penonton dan penggemarnya yang menyaksikan dari dekat malam itu. Mereka ikut bernyanyi bareng dengan sang idolanya.

Baca Juga: Goresan Puisi Gus Nas untuk Ebiet G Ade

Members EGA ada dari Jakarta, Bekasi, Lampung, Pacitan, Surabaya, Malang, Ponorogo, Magelang, Purworejo, Yogyakarta, Bandung, Medan, Kalimantan, dan Semarang.

Menurut Yani Handayani, bendahara Members EGA, sebanyak 120 orang datang ke Konser Pulang Kampung ini. "Kalau di grup Facebook (Members EGA) yang ikut ada 1,8 ribu," ujar Yani.

Intro lagu kedua Elegi Esok Pagi langsung mengundang tepuk tangan penonton. Nyanyi bersama. Lagu-lagu selanjutnya juga selalu mengundang aplaus panjang penonton: Untuk Kita Renungkan, Titip Rindu Buat Ayah.

KonserBaca Juga: Rahmania Astrini Deg-Degan Buka Konser Coldplay

"Lagu tadi (Titip Rindu Buat Ayah) mengeskpresikan kerinduan untuk Ayah dan Ibu. Tapi tidak mungkin menyebut dua-duanya (ayah dan ibu). Wagu (akhirnya hanya ayah yang disebut dalam judul lagu)," ungkap Ebiet yang selalu bercerita panjang lebar tentang lagu-lagu yang telah atau akan dinyanyikan

Juga tentang banyak hal. Dengan gaya santai dan kadang bercanda namun dalam nuansa bersahabat.

Saat membahas tentang ayah, Ebiet tiba-tiba ingat lagu Ayah Aku Mohon Maaf. Lalu dilantunkan penuh penghayatan. Perasaan mendalam.

Baca Juga: Ribuan Anak Muda Bergoyang di Konser Collabonation Tour Bantul

"Saya merasa menangis saat ingat itu, tak bisa hadir. Lagu ini nyaris tak pernah saya bawakan. Cukup berat bagi orang seumuran saya. Malam ini berkat dukungan teman-teman, alhamdulillah saya bisa bawakan," ucap Ebiet.

Di hadapan penonton Ebiet berucap, mungkin ada yang kenal ayahnya. "Atau Ibu saya. Dulu pedagang kain di Pasar Lor. Dulu saya sering mampir ke pasar, lihat sudah ada yang laku atau belum (dagangan ibu). Kalau sudah laku, saya biasanya dibelikan jajanan, seperti sroto. Gejos (makanan terbuang dari singkong khas Banyumas) mantap banget," kenang Ebiet.

Lagu lain yang dibawakan Bila Kita Ikhlas, Camellia 2, Cita-cita Si Anak Desa, Serenade, Cerita Cinta Suminah dan Tukang Sapu, Lagu untuk Sebuah Nama, Berita Kepada Kawan, Aku Ingin Pulang.

Baca Juga: Konser Emas 50 Tahun God Bless. Tiket Early Sale Langsung Sold Out

Hidup di Jakarta dan menjadi penyanyi legendaris tak membuat Ebiet berubah. Di mana-mana selalu mengaku anak desa. Suami mantan penyanyi Yayu Sugianto ini sering pulang ke Wanadadi, kampung halamannya.

Pulang kampung di Seakong Festival, Ebiet juga mengadakan ramah tamah dengan Members EGA dan para tetangga di rumah masa kecilnya. Semuanya melepas kerinduan yang selama ini tak tersampaikan. ***

 

 

 

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler