Indonesia - Jepang Kolaborasi Pengembangan Industri Otomotif

- 30 Juni 2024, 19:53 WIB
Indonesia - Jepang Kolaborasi Industri Otomotif
Indonesia - Jepang Kolaborasi Industri Otomotif /Dok. Kemenperin/


DESK DIY - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif mendorong kerja sama dalam pengembangan industri otomotif melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk kementerian, lembaga, dan negara mitra. Salah satu fokus utama adalah kerja sama dengan Jepang dalam elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar karbon netral, seperti biofuel.

“Kami dan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang menjadi mitra strategis untuk mencapai netralitas karbon di industri otomotif,” ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Putu Juli Ardika, di Jakarta (28/6).

Baca Juga: Muhammadiyah Telah Terbukti Kiprah Pengkhidmatannya Dalam Kehidupan Kebangsaan

Pada 27 Juni 2024, Kemenperin sukses menyelenggarakan The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta. Putu menyatakan, "Jepang, sebagai pemimpin industri otomotif global, adalah mitra utama dalam komitmen Indonesia menuju netralitas karbon."

Indonesia berkomitmen pada pendekatan jalur ganda dalam mengurangi emisi, termasuk promosi kendaraan elektrifikasi dan pengembangan kendaraan bahan bakar fleksibel, yang adaptif menggunakan biofuel atau gas.

R. Hendro Martono, Plt. Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, memaparkan strategi dan kebijakan pengembangan Electric Vehicle (EV) di Indonesia, termasuk peta jalan dan investasi.

Baca Juga: Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Tanaka Kazushige, dari METI Jepang, menyatakan pentingnya kerja sama ASEAN, termasuk Indonesia, dalam penurunan emisi dan ekspor otomotif. “Kunci dari ini adalah co-creation,” tegasnya.

Kikuchi Takanori, Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional Otomotif METI, mengusulkan arah kolaborasi berdasarkan “Inisiatif Kolaborasi Industri Otomotif Generasi Berikutnya ASEAN-Jepang” yang disepakati pada KTT ASEAN-Jepang.

Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, menekankan potensi besar bioetanol di Indonesia, seraya menyatakan bahwa berbagai solusi diperlukan untuk menurunkan emisi di sektor transportasi.

Baca Juga: KOKAM Dididik Kopasus untuk Jaga Kedaulatan Bangsa Indonesia

Edi Wibowo, Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, menyoroti perkembangan biofuel dan bioetanol sebagai sumber energi bersih, serta target bauran energi nasional dan Program Strategis Nasional Kilang Hijau.

Dialog ini juga melibatkan kementerian, lembaga, dan asosiasi dari Indonesia, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menunjukkan komitmen bersama menuju masa depan otomotif yang lebih berkelanjutan.

Editor: Galuh Candra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah