PLN EPI Membangun Infrastruktur Gasifikasi di Sulawesi-Maluku

DESK DIY - PLN (Persero) melalui subholding-nya, PLN Energi Primer Indonesia (EPI), telah menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mengembangkan infrastruktur midstream Liquefied Natural Gas (LNG) di wilayah Sulawesi-Maluku. Langkah ini menegaskan komitmen PLN dalam mendukung upaya pencapaian Net Zero Emissions (NZE) melalui program gasifikasi pembangkit, sekaligus mengurangi biaya bahan bakar dan ketergantungan atas impor minyak mentah atau solar.

Kerja sama ini, yang melibatkan Konsorsium PT AGP Indonesia Utama, PT Suasa Benua Sukses, dan PT KPM Oil & Gas, menjadi tonggak penting dalam upaya PLN untuk memperkuat pasokan gas bagi pembangkit listrik. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa program gasifikasi pembangkit merupakan langkah strategis dalam menekan emisi karbon dan merupakan bagian dari skema transisi energi menuju penggunaan energi terbarukan.

Baca Juga: OJK Umumkan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

Darmawan juga menyoroti peran penting gas dalam era transisi energi, di mana sumber listrik PLN akan semakin bersumber dari energi terbarukan. Direktur Legal & Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menambahkan bahwa kerja sama ini adalah tahapan penting dalam pengembangan energi primer di Indonesia.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menekankan pentingnya akselerasi pengembangan infrastruktur midstream LNG untuk mendukung pembangkit gasifikasi, terutama di wilayah Sulawesi-Maluku. Melalui kerja sama dengan konsorsium AGP-SBS-KPMOG, PLN EPI berencana mengembangkan infrastruktur regasifikasi di 7 lokasi dengan total kapasitas 1.510 megawatt (MW).

Baca Juga: Panglima TNI Ungkap Kebakaran Gudmurah Tidak Menimbulkan Korban Jiwa

CEO AG&P LNG dan Komisioner AGPIU, Karthik Sathyamoorthy, menyambut baik kolaborasi dengan PLN EPI, menyatakan komitmen kuat untuk mendukung pengembangan infrastruktur midstream LNG di Indonesia. Proyek ini, yang merupakan model kluster pertama di dunia, menarik perhatian pelaku industri LNG global.

Meskipun dihadapkan pada tantangan kompleksitas proyek, konsorsium bersama PLN percaya bahwa solusi yang mereka tawarkan akan membuka potensi baru dalam pengembangan cluster Sulawesi-Maluku, sambil mendukung upaya dekarbonisasi sektor pembangkit listrik PLN.

Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya merupakan langkah strategis dalam mendukung NZE, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan infrastruktur energi yang ramah lingkungan.