Awal Ramadan Berbeda, NU dan Muhammadiyah Imbau Umat Islam Saling Menghormati

- 25 Februari 2024, 17:21 WIB
Ada kemungkinan awal Ramadan 1445 H akan berbeda.
Ada kemungkinan awal Ramadan 1445 H akan berbeda. /Foto : dok. Istimewa

DESK DIY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kemungkinan awal Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah akan berbeda.

Atas perbedaan tersebut Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mengimbau umat Islam untuk saling menghormati.

Imbauan disampaikan Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi dan Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Minggu 25 Februari 2024.

Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengatakan, umat Islam agar saling menghormati karena pilihan awal Ramadan tahun ini akan berbeda.

Baca Juga: Berwisata Sambil Olahraga di Fun Run Tour de Kotabaru #3 Yogyakarta

"Kita juga tetap menghormati pilihan sebagian masyarakat yang berkeinginan untuk berbeda, dengan memakai metode hisab sendiri untuk warganya," ujar Gus Fahrur kepada wartawan.

Gus Fahrur mengimbau masyarakat mengikuti keputusan pemerintah dalam penetapan awal puasa. Yaitu melalui keputusan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) dan perwakilan ormas Islam di Indonesia.

"Seperti biasa kita mengimbau masyarakat Indonesia untuk mengikuti keputusan pemerintah melalui sidang isbat yang dilaksanakan oleh menteri agama beserta seluruh perwakilan ormas Islam di Indonesia," katanya.

Gus Fahrur menjelaskan ketentuan terkait penetapan awal Ramadan di PBNU. Warga NU, katanya, diwajibkan berpuasa berdasarkan penglihatan hilal dan mengikuti keputusan pemerintah.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x