Kemenperin Gencar di Arab Health 2024: Ekspansi Alat Kesehatan Indonesia

- 31 Januari 2024, 18:20 WIB
Pabrik Alat Kesehatan
Pabrik Alat Kesehatan /

DESK DIY - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin mengintensifkan upaya kerja sama di sektor industri alat kesehatan melalui partisipasi aktif dalam Arab Health 2024. Kolaborasi dengan Dubai Health Authority (DHA) menjadi salah satu fokus utama, dengan harapan membuka peluang ekspor bagi industri alat kesehatan Indonesia.

Acara prestisius Arab Health 2024, yang berlangsung dari 29 Januari hingga 1 Februari di World Trade Center Dubai, menjadi panggung bagi 19 industri alat kesehatan Indonesia untuk memamerkan produk unggulannya. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, optimis bahwa inisiatif ini akan memperluas pangsa ekspor, terutama karena industri dalam negeri telah menunjukkan kemampuan memproduksi produk berkualitas tinggi dengan nilai ekspor mencapai USD209,4 juta selama tahun 2023.

Baca Juga: Presiden Resmikan 7 Ruas Jalan DIY, Dorong Konektivitas

Pada Forum Bisnis Alat Kesehatan di Dubai, Taufiek Bawazier mengungkapkan keunggulan produk Indonesia, termasuk hospital furniture, alat suntik, dan oxygen therapy machine. Produk-produk tersebut telah berhasil meraih pasar internasional, dan pameran ini menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan lebih lanjut potensi industri alat kesehatan Indonesia.

Contoh sukses juga turut dihadirkan, seperti operating table buatan PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) yang telah diekspor ke 51 negara. Dubai, sebagai hub internasional, memainkan peran kunci dalam meningkatkan ekspor produk alat kesehatan. Begitu pula dengan produk alat suntik dari PT. Oneject Indonesia yang telah diekspor ke negara-negara Afrika.

Baca Juga: PGN Mewujudkan Energi Bersih di Ibu Kota dengan Jargas Rumah Tangga

Dalam rangkaian acara, Dirjen ILMATE Taufiek Bawazier bertemu dengan Special Advisor DHA, H.E. Dr. Younis Mohammed Kazim, membahas potensi kerja sama antara alat kesehatan Indonesia dan Dubai. Kazim, dalam Forum Bisnis Alat Kesehatan, menyoroti pertumbuhan sektor kesehatan Dubai yang akan membangun empat rumah sakit baru pada tahun 2024.

Di sisi lain, kerjasama antara Pemerintah Uni Emirates Arab dan Pemerintah Republik Indonesia melahirkan proyek Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo Technopark. Rumah sakit ini, dengan kapasitas 100 tempat tidur dan spesialisasi kardiovaskular, diharapkan beroperasi pada Oktober 2024. Kemenperin berharap industri alat kesehatan Indonesia ikut berkontribusi dalam pembangunan fasilitas tersebut, melalui penyediaan hospital bed, operating table, dan peralatan teknologi.

Editor: Galuh Candra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah