KPI Pusat dan ISKI Evaluasi Hasil Indeks Kualitas Siaran Televisi

8 Maret 2024, 10:09 WIB
Nugroho Agung Prasetyo, pengurus ISKI Pusat sekaligus praktisi pertelevisian (NET TV) /Foto : istimewa

DESK DIY - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia menggelar diskusi hasil riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi  (IKPSTV)  untuk menerima masukan dan rekomendasi dari kalangan akademisi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta, dengan membahas hasil penelitian terkait indeks 8  (delapan) kategori program siaran, mulai dari religi, variety show, talkshow, berita, wisata budaya, anak, infotainment, serta sinetron.

"Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) merupakan program prioritas nasional sejak 2015 yang bertujuan melihat kualitas isi siaran pada stasiun televisi jaringan nasional. Indeks ini dilakukan agar menjadi referensi lembaga penyiaran televisi dalam meningkatkan kualitas tayangan sehingga tidak hanya terpaku pada rating Nielsen. Kami sangat berharap mendapat masukan pakar komunikasi dari ISKI terkait hasil indeks yang dikeluarkan,” demikian yang disampaikan Ketua KPI Pusat, Ubaidilla MPd, Kamis 7 Maret 2024.

Baca Juga: Penjelasan Kemenag Pentingnya Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah

Nilai indeks dari masing-masing kategori program siaran memiliki muatan strategis bagi para pemangku kepentingan, salah satunya bagi kalangan akademisi. Dalam kegiatan tersebut, sejumlah akademisi komunikasi dan praktisi penyiaran turut hadir menyampaikan pendapatnya dibuka dengan paparan awal dari  Amin Shabana (Komisioner KPI Pusat).

Dari akademisi ISKI Pusat Dr Endah Murwani MSi (Universitas Multimedia Nusantara)  menyampaikan pandangannya terkait hasil riset indeks kualitas program televisi infotainment, yang disusul oleh paparan dari  Dr Ilham Gemiharto SSos MSi (Universitas Padjajaran) tentang sinetron.

Sementara itu, dari  praktisi penyiaran yang juga merupakan pengurus ISKI Pusat Nugroho Agung Prasetyo (NET TV)  menyampaikan pandangan tentang hasil riset indeks kualitas program variety show.  ”Hadirnya riset indeks kualitas program televisi tentu cukup baik sebagai penyeimbang dari sisi parameter kuantitatif yang selama ini ada. NET  TV merupakan salahsatu lembaga penyiaran yang peduli terhadap kualitas konten untuk pemirsanya dengan value positifnya yang menghibur. Kita perlu mendorong para kreator variety show untuk bukan sekedar menghibur dengan canda dan musiknya saja, tapi juga menghadirkan perbincangan hangat yang menghibur sekaligus menggali informasi bintang tamunya agar dapat menjadi inspirasi publik”, ujar Nugroho Agung Prasetyo, AVP Public Relations NET yang juga menjadi Ketua Pengembangan Profesi Media ISKI.

Baca Juga: BPJPH Kemenag Keluarkan Pernyataan Terkait Antiseptik Beralkohol Berlabel Halal

Selain Nugroho Agung Prasetyo, Praktisi  pemberitaan Yogi Arief Nugraha dari Kompas TV juga memberikan masukan terhadap indeks kualitas program pemberitaan di televisi  yang disusul oleh Irwan Setyawan (Direktur Jawapos TV 2015-2020).

Sejumlah akademisi lain juga menghadirkan pandangan terkait hasil riset indeks kualitas program televisi, antara lain Dr Rustono Farady Marta SSos MMed Kom. (USNI)  untuk kualitas program anak, Dr Devie Rahmawati MHum (Universitas Indonesia) untuk program wisata budaya, dan  Dr Trie Damayanti SSos MSi (Universitas Padjajaran) untuk program talkshow. 
    
Diskusi Releksi dan Rekomendari IKPSTV merupakan wadah yang diberikan KPI Pusat untuj memberikan masukan dan rekomendasi dari kalangan akademisi agar dapat mengembangkan riset yang lebih baik lagi ke depan.  Selain itu,  kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan  catatan-catatan evaluasi mengenai hasil IKPSTV Periode II Tahun 2023 dan menjadi titik awal kerja sama antara KPI dengan ISKI dan UMB.

Baca Juga: Sukses Lewat Serial Televisi, Verona Pictures Bermetamorfosis ke Industri Perfilman Nasional
         
”Dengan sudah dilaksanakannya migrasi penyiaran dari analog ke digital (ASO), KPI berencana melakukan pengembangan IKPSTV menjadi Indeks Penyiaran Indonesia (IPI) pada tahun 2025. IPI berupaya melakukan pemeringkatan iklim industri penyiaran setiap provinsi dengan dimensi diversity of content (misal kualitas isi siaran dan minat publik) dan diversity of ownership (misal kepemilikan media, dukungan pemerintah provinsi, kepatuhan lembaga penyiaran dan dukungan swasta). Sehingga pelaksanaan IPI nantinya akan melibatkan lebih banyak mitra perguruan tinggi,” harap Amin Shabana SSos MSi, Komisioner KPI Pusat. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler