Network
Dikatakan, hingga kini terdapat 16 unit sekolah di Sleman, Bantul dan Wonosari ditambah boarding dan pondok pesantren. Semua keberhasilan perkembangan karena masyarakat semakin percaya untuk menempatkan anak-anaknya bersekolah di Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta.
Baca Juga: Akhirussanah 2024 SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta : Jumlah Murid Berprestasi Meningkat
Khusus santri atau siswa di boarding, lanjut Hafidh, terdapat 80 persen berasal dari luar DIY yang asalnya daerahnya dari Aceh sampai Papua. “Anak-anak dari Papua jumlahnya 20 persen,” tambahnya.
Hal lain yang disampaikan oleh Hafidh dalam acara tersebut yaitu tentang Member Card Al Azhar Yogyakarta yang memiliki manfaat bagi pemegangnya. Bagi yang memiliki member card bisa mendapat diskon belanja di berbagai gerai usaha di Yogyakarta, diskon di Rumah Sakit Jogjakarta International Hospital, diskon menginap di hotel.
Al Azhar Yogyakarta kini juga sedang membangun pengolahan sampah ramah lingkungan yang nantinya akan di tempatkan di seluruh unit sekolah baik di Sleman, Bantul, dan Wonosari.
Bersholawat
Acara peresmian Kampus Internasional AYWS terasa meriah namun hikmat ketika Habib Ali Zainal Abidin Assegaf melantunkan sholawat-sholawat dan mengajak jemaah ikut bersholawat. Jemaah yang sudah hadir sejak sore tak beranjak dari tempat hingga acara berakhir sekitar pukul 24.00. Saat sholat maghrib dan isyak jemaah melakukan sholat berjemaah.
Baca Juga: Sekolah Islam Al Azhar akan Dirikan Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
Sementara itu Ustad Das’ad Latif juga sempat mengajak jemaah bersholawat bareng, dan setelah itu disampaikan tausyiah. Ustad Das’ad Latif mengingatkan jemaah untuk menjadi agar melaksanakan keshalihan, taat beragama dengan baik, menjadi anak yang selalu mendoakan orang tua.
Mengokohkan Keistimewaan Yogyakarta
Sementara itu, Hafidh Asrom kepada wartawan mengatakan, diresmikannya Sekolah Internasional AYWS merupakan babak baru dunia pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus mengokohkan atau memperkuat status Keistimewaan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, Kota Pariwisata, dan Kota Budaya.
Menurut Hafidh yang juga Senator DPD RI DIY tersebut, pihaknya ingin memberikan kontribusi pendidikan yang merupakan salah satu dari ikon Keistimewaan DIY.
