Ponpes As Sa’idiyyah Tambakberas yang bikin Betah, Nyaman, Ramah Anak dan Anti Bullying

- 18 Maret 2024, 20:39 WIB
Ponpes As Sa’idiyyah Tambakberas Jombang.
Ponpes As Sa’idiyyah Tambakberas Jombang. /Foto : Istimewa

Karena itu bila kita masuk kedalam gedung pondok yang cukup representatif itu, fasilitas yang kita temuinya adalah mushalla pondok yang bersih dan nyaman, perpustakaan dengan perangkat komputer dan internet untuk menyelesaikan tugas, kamar tidur yang bersih, lemari dan ranjang tidur, blower pendingin kamar dan ruang laundry untuk santri yang dikerjakan tenaga profesional.

Tidak sebagaimana pondok-pondok yang banyak bertebaran, Ponpes As Sa’idiyyah 2 ini menyematkan tagline yang bikin adem dan nyaman para orang tua, yakni ” Pondok Anti Bulying dan Ramah Anak."

Baca Juga: LAZ Al Azhar Yogyakarta Tasyarufkan ZIS untuk Kaum Dhuafa, Yatim dan Lansia

Lalu apa sejatinya maksut Tagline “Pondok Anti bulying dan ramah anak itu? Pendiri, pendidik dan pengasuh Ponpes As Sa’idiyyah 2, Dra Hj Umdatul Choirot yang biasa dan akrab di panggil, Bu Nyai Umda, menegaskan. “Kami disini mendidik dengan hati dan pikiran yang sehat. Sedangkan para santri bergaul dengan sesama santri yang terajut dengan ramah serta tidak saling menyakiti secara fisik maupun nonfisik. Semua yang ada disini sifatnya mendidik dan berproses menuju kesadaran pribadi agar kelak berkarkter humanis serta mampu menjaga diri dan orang lain,” jelas Bu Nyai Umdatul yang juga dosen senior Universitas Wahab Hasbullah (Unwaha) ini.

Disadari atau tidak, karakter ini seolah mengaplikasikan UU Komor 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak, yakni penyadaran untuk menjamin seorang anak agar kehidupannya bisa berjalan dengan normal, maka negara telah memberikan payung hukum.

Alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Syariah, Tafsir Hadits ini mengurainya lagi, “Disini para santri tidak boleh mengganggu ketenangan orang lain, menyakiti fisik dan nonfisik, mencela, mengambil atau merusak milik orang lain. Bahkan para santri tidak boleh pegang atau mencolek anggota badan orang lain. Juga tidak boleh memberi julukan yang tidak pantas pada orang lain,” tegas Dosen Ilmu Al Qur’an, Unwaha, Tambakberas, Jombang.

Baca Juga: Aliansi Rakyat Jogja Bersatu Sepakat Lakukan Tritura

Meski begitu, Nyai Umda mengakui, karena tengah berproses, jadi masih ada saja pelanggaran-pelanggaran kecil dari anak-anak yang tentunya segera diselesaikan dengan persuasif dan kekeluargaan.

Menurut Bu Nyai Umda yang ramah dan penuh kasih sayang ini, untuk mewujudkan program itu, para pengasuh pondok terus diharapkan untuk dapat menjadi pelopor. Berbagai program pun digulirkan pondok agar para santri terhindar dari pelecehan seksual dan kekerasan dari orang-orang di sekitarnya. Baik itu dari penerapan kurikulum dan pengkajian kitab-kitab yang diajarkan.

Selain itu kedislipinan bisa juga berasal dari pembinaan dan kegiatan yang dihelat setiap malam Selasa dan malam Jumat. Begitu juga dengan Mauidhoh Abah Kiai Hasan dan Bu Nyai Umda. Juga dari even-event pendukung semisal seminar dan pelatihan-pelatihan di sekolah dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x