Anak Guru Ngaji Lulus Doktor Tercepat di UGM, IPK 4.00 dan Berpredikat 'Terpuji'

- 25 Januari 2024, 17:53 WIB
Mukhamad Ngainul Malawani raih gelar Doktor
Mukhamad Ngainul Malawani raih gelar Doktor /Foto : dok. UGM

Beruntung bagi Ngainul, adanya kerja sama UGM dengan Univ Paris 1 Panthéon-Sorbonne lalu dilanjutkan kerja sama Fakultas Geografi UGM dengan Ecole Doctorale Geographie de Paris yang salah satunya adalah terkait pembukaan program double degree untuk jenjang doktor.

“Kebetulan saya jadi mahasiswa di sana dan terjalinnya hubungan baik yang sudah sangat lama antar kedua institusi, maka MoU dan Agreement dicoba untuk dijalankan,” jelasnya.

Dalam menjalankan kuliah di dua kampus yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, Ngainul mengaku sempat mengalami kesulitan saat perkuliahan di awal, namun berkat bimbingan dari dua mentornya, ia pun bisa menyelesaikan pendidikan S3 dengan tepat waktu.

“Berkat supervisi Prof. Franck Lavigne dan Dr. Danang Sri Hadmoko, riset saya cepat selesai. Selain dukungan akademis, para supervisor juga memberikan dukungan finansial riset karena penelitian dilakukan di Lombok,” paparnya.

Baca Juga: Bantul Penghasil Beras Terbesar Kedua di DIY

Ngainul lahir dan besar di Palbapang, Bantul, Yogyakarta. Ayah dan Ibunya menjadi guru mengaji di kampungnya. Selain itu, keluarganya juga ikut beternak dan bertani. “Kedua orang tua saya guru ngaji di kampung. Ada surau kecil di samping rumah. Banyak anak-anak yang belajar di tempat kami ketika sore dan malam hari,” kenangnya.

Didikan orang tua yang begitu kuat dalam hal agama dan terbiasa hidup sederhana selalu memotivasi dirinya untuk bisa menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ngainul bersyukur berkat bimbingan dan doa dari kedua orang tua lah, akhirnya ia bisa menyelesaikan pendidikan S3 sekarang ini.

Disamping itu, Ngainul juga mengaku dukungan keluarga kecilnya juga selalu memberi dukungan padanya meski istri dan anaknya tidak bisa mendampingi dirinya selama studi di Perancis. “Saya berkeluarga sejak 2017. Anak pertama lahir 2019, sebulan sebelum saya berangkat ke Prancis. Keluarga saya tidak ikut saya selama studi, kecuali saat ujian pendadaran saja mereka hadir ke Perancis,” katanya. ***

Halaman:

Editor: Chaidir

Sumber: ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x