Jubir: China Aman Dikunjungi

- 1 Desember 2023, 10:25 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Kamis 30 November 2024.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Kamis 30 November 2024. /Foto : ANTARA/Desca Lidya Natalia

Baca Juga: Kemenkes Minta Semua Jajaran Kesehatan Siaga dan Waspada Pneumonia. Ada Apa ?

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), menurut Wang Wenbin, juga sudah menyampaikan situasi terkini mengenai penyakit menular pernafasan tersebut.

Sejauh ini, pasien yang terjangkit pneumonia melaporkan gejala demam, kelelahan, dan batuk. Rumah sakit anak di beberapa kota, seperti Beijing, Tianjin, dan Liaoning, pun menerima lonjakan pasien dalam beberapa pekan terakhir.

Global Times Beijing memberitakan, beberapa wilayah meliputi Tianjin, Zheijiang timur dan Guangdong selatan dilaporkan mengalami lonjakan kasus influenza, terutama untuk tipe AH3N2 atau B/Victoria.

Baca Juga: Lato-Lato, dari Permainan Anak-Anak Hingga Virus yang Mematikan Sapi

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tianjin mengimbau warga untuk mengambil tindakan pencegahan seperti mendapatkan vaksinasi dan memperhatikan kebersihan pribadi.

Pada 22 November 2023, WHO telah meminta hasil penyelidikan yang dilakukan Pemerintah China soal penyebab wabah pneumonia tersebut.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, kenaikan kasus disebabkan oleh beberapa patogen saluran pernapasan seperti bakteri mycoplasma pneumonia, virus influenza, maupun infeksi respiratory syncytial virus (RSV) dan adenovirus sehingga belum ada patogen baru yang ditemukan dalam kasus tersebut.

Dari pantauan ANTARA di Rumah Sakit Beijing Chaoyang" dan "Beijing Obstetrics and Gynacology, Capital Medical University",Distrik Chaoyang, Beijing, tidak tampak antrean berarti pasien di bagian pediatri (anak-anak) maupun paru, walau tetap ada pasien yang menunggu giliran diperiksa di poli.

Sementara di fasilitas umum seperti kereta bawah tanah, sebagian orang menggunakan masker. Hal itu juga antara lain disebabkan karena suhu udara di Beijing cukup dingin dalam dua pekan terakhir yaitu berkisar antara minus enam derajat pada malam hari dan tiga derajat Celcius pada siang hari. ***

Halaman:

Editor: Chaidir

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah