Perayaan Imlek : Makna Bagi-Bagi Angpao Hingga Kue Keranjang

- 9 Februari 2024, 16:13 WIB
Kue keranjang atau nian gao adalah kue yang terbuat dari tepung ketan yang manis dan lengket
Kue keranjang atau nian gao adalah kue yang terbuat dari tepung ketan yang manis dan lengket /Foto : IG @kue_keranjang_cemerlang

DESK DIY - Perayaan Imlek adalah perayaan Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Biasanya dirayakan pada bulan Januari atau Februari, perayaan ini melibatkan tradisi-tradisi seperti memberikan amplop merah (angpao), memasang lentera merah, menyiapkan makanan khas seperti lumpia dan kue keranjang, serta pertunjukan kembang api. Tradisi ini juga sering kali diwarnai dengan doa-doa dan penghormatan kepada leluhur.

Perayaan Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Tradisinya berasal dari budaya Tionghoa kuno dan telah berkembang selama ribuan tahun. Salah satu aspek penting dalam sejarah Imlek adalah legenda Nian, yang menceritakan tentang makhluk mitos yang datang setiap tahun untuk memakan tanaman, hewan, dan bahkan manusia. Orang-orang menemukan bahwa Nian takut pada warna merah, suara keras, dan lampu terang, sehingga mereka mulai menggunakan dekorasi seperti lentera merah, kembang api, dan baju berwarna merah untuk menjauhkan Nian.

Selain legenda Nian, perayaan Imlek juga terkait dengan tradisi-tradisi agraris, seperti memberikan persembahan kepada dewa-dewi dan leluhur, serta bersih-bersih rumah untuk menyambut tahun baru dengan kesucian. Perayaan ini juga mencerminkan nilai-nilai seperti persaudaraan, keluarga, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Pesona Candi Prambanan Dari Kompleks Ratu Boko

Seiring waktu, perayaan Imlek telah menjadi semakin terkait dengan aspek-aspek budaya, agama, dan sejarah Tionghoa lainnya. Meskipun tradisinya tetap mempertahankan akar kuno, perayaan ini terus berkembang dan berubah sesuai dengan konteks zaman modern.

Angpao dan Makanan Khas

Bagi-bagi angpao adalah salah satu tradisi yang sangat populer dalam perayaan Imlek. Angpao adalah amplop merah yang biasanya berisi uang dan diberikan kepada anggota keluarga, teman, atau bawahan sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang baru. Tradisi ini juga memiliki makna sosial yang kuat, karena memberi angpao kepada orang lain dianggap sebagai tindakan memberikan berkat dan dukungan kepada mereka.

Ada banyak makanan khas yang menjadi bagian penting dari perayaan Imlek. Beberapa makanan khas Imlek yang paling populer termasuk:

1. Lumpia: Lumpia adalah semacam pangsit goreng yang diisi dengan campuran daging cincang, sayuran, dan bumbu-bumbu, kemudian digoreng hingga renyah.

2. Kue Keranjang: Kue keranjang atau nian gao adalah kue yang terbuat dari tepung ketan yang manis dan lengket. Kue ini memiliki makna simbolis yang kuat dalam perayaan Imlek karena melambangkan kemakmuran dan keberuntungan.

Baca Juga: 'Iga Gajah' Lada Hitam Cepit yang Maknyus

3. Ayam Panggang: Ayam panggang merupakan hidangan yang sering disajikan dalam perayaan Imlek sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.

4. Cap Cai: Cap cai adalah hidangan sayur-sayuran yang beragam, seperti sawi, wortel, jamur, dan kembang kol, yang dimasak bersama dengan saus yang kaya bumbu.

5. Ikan: Ikan sering disajikan dalam perayaan Imlek karena kata "ikan" dalam bahasa Tionghoa memiliki pengucapan yang mirip dengan kata "keberuntungan" atau "kemakmuran".

Ini hanya beberapa contoh makanan khas Imlek, namun setiap daerah atau keluarga mungkin memiliki tradisi makanan khas mereka sendiri yang berbeda-beda.

Kue Keranjang, juga dikenal sebagai Nian Gao, adalah kue yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Kue ini terbuat dari tepung ketan yang manis dan lengket, dan biasanya dibentuk dalam bentuk bulat atau kotak. Nama "Kue Keranjang" berasal dari proses pembuatannya yang melibatkan penggunaan keranjang bambu sebagai wadah saat dikukus.

Baca Juga: Senator DIY Hafidh Asrom : Ingin Kembangan Pariwisata, Belajarlah dari Hainan

Kue Keranjang memiliki makna simbolis yang kuat dalam perayaan Imlek karena melambangkan kemakmuran, keberuntungan, dan harapan untuk masa depan yang manis. Karena itu, kue ini sering diberikan sebagai hadiah kepada keluarga dan teman-teman sebagai tanda penghormatan dan keberuntungan di awal tahun baru. Biasanya kue ini juga dimakan bersama dengan saus manis untuk menambah rasa.

Lentera merah adalah salah satu simbol yang sangat penting dalam perayaan Imlek. Mereka sering digantung di dalam dan di luar rumah, di toko-toko, dan di jalanan untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Lentera merah diyakini membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran.

Selain itu, lentera merah juga melambangkan semangat dan kehangatan keluarga yang berkumpul bersama untuk merayakan perayaan Imlek. Di beberapa tempat, lentera merah juga dihias dengan tulisan-tulisan kaligrafi yang mengandung harapan dan doa untuk tahun yang baru yang penuh dengan kebahagiaan dan keberuntungan.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Alam di Kebun Buah Mangunan

Secara keseluruhan, lentera merah adalah simbol yang sangat kuat dalam perayaan Imlek dan menjadi bagian integral dari dekorasi yang meriah selama periode perayaan ini. ***

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah