Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul Kian Memesona Wisatawan

- 29 April 2023, 07:51 WIB
Pesona Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul yang menawarkan keindahan alam.
Pesona Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul yang menawarkan keindahan alam. /Foto : Dok. Chaidir

DESK DIY -- Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak potensi alam yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata yang eksotis, memesona dan menarik.

Di antara destinasi wisata yang kini kian memesona wisatawan yaitu kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran yang berada di Kecamatan Patuk.

Destinasi wisata alam yang terletak pada 700 dpl saat musim libur Lebaran 2023 ini jumlah pengunjungnya meningkat tajam. Rata-rata setiap hari bisa mencapai 500an orang. Berbeda dengan hari-hari biasa yang jumlah pengunjungnya jauh berada di bawah 500 orang.

Baca Juga: Zoom Poetry Reading Hadirkan Artis dan Akademisi Bacakan Puisi-Puisi Karya Gus Nas

Jumlah pengunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran memang berbeda dengan destinasi jenis pantai yang bisa mencapai ribuan, karena tipe destinasi Gunung Api Purba Nglanggeran harus mendaki untuk mencapai tujuan. Waktu tempuh pendakian normal minimal 1 jam sampai puncak gunung.

Namun demikian berwisata ke Gunung Api Purba Nglanggeran punya kenikmatan tersendiri, karena dalam perjalanan menuju puncak akan melewati titik-titik eksostis dan pesona yang jarang ditemukan di tempat lain dan membuat penasaran sekaligus rasa puas bagi para pengunjungnya.

Gunung Gunung Api Nglanggeran menang memiliki banyak pesona keindahan alam, yang dapat dinikmati siang maupun malam hari. Saat siang, pengunjung dimanjakan dengan hijaunya panorama alam pegunungan, pedesaan, dan segarnya udara pegunungan.

Baca Juga: Festival Klangenan Bantul, Upaya Lestarikan Kebudayaan dan Kembangkan Kearifan Lokal

Malam hari para pengunjung disuguhkan dengan romantisme kerlap kerlip lampu dari kejauhan yang berada di pusat kota Jogja dan sekitarnya dan dinikmati dari atas puncak.

Bagi traveller yang suka camping, di Gunung Nglanggeran juga dapat digunakan sebagai camping ground, tapi ada juga tersedia homestay dengan suasana pedesaan.

Di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran juga terdapat embung yang airnya melimpah. Di embung ini para wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang hijau dari atas.

Baca Juga: Libur Lebaran, Pantai Sadranan Gunungkidul Dipadati Wisatawan

Untuk menuju lokasi wisata saat ini kondisi jalan menuju kawasan ini sudah bagus, dapat dikunjungi menggunakan bus besar, mobil kecil ataupun sepeda motor.

Gunung Api Mati

Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu, dan kini sudah mati aktivitasnya. Gunung Nglanggeran terbentuk dari Gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu.

Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi sehingga biasanya digunakan sebagai jalur pendakian. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektare.

Baca Juga: Pantauan Libur Lebaran di Kota Yogya, Kendaraan Padat Namun Lalu Lintas Terkendali

Selain keindahan alam yang dimiliki, Gunung Nglanggeran juga memiliki cerita rakyat yang berkembang di masyarakat. Bukit Nglanggeran konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang. Nglanggeran berasal dari kata nglanggar yang mempunyai arti dalam bahasa indonesia melanggar.

Menurut cerita pada ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen. Akan tetapi ada beberapa warga desa yang melakukan hal ceroboh. Mereka mencoba merusak wayang milik dalang. Sang dalang murka dan mengutuk warga desa yang merusak wayang milik sang dalang menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.

Saat ini beberapa bebatuan besar yang menurut cerita warga sekitar , dulunya dipercaya digunakan untuk tempat pertapaan warga. Warga sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan, Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kiai Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punokawan.

Baca Juga: Tradisi 'Ujung' yang Tak Tergerus Zaman

Pada malam Tahun Baru Jawa atau Jumat Kliwon, beberapa orang yang percaya memilih semadi di pucuk gunung. Di Gunung Nglanggeran ini pula pernah ditemukan arca mirip Ken Dedes. ***

 

 

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x