Perhatian terhadap pusat kuliner sate klatak Wonokromo telah menjadi komitmen
Pemda DIY dalam rangka melestarikan warisan budaya tak benda (WBTB) melalui program keistimewaan DIY. Pada 2023 ini salah satunya menyasar sate klatak melalui pemberdayaan masyarakat dengan dibangun peternakan terpadu yang dibiayai dengan dana keistimewaan DIY.
Seperti dikemukakan Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho bahwa Kalurahan Wonokromo menjadi konsentrasi utama pelestarian WBTB berupa sate klatak yang merupakan salah satu dari total 155 WBTB di DIY.
Tahun 2023 ini program WBTB menyasar sate klatak di Kalurahan Wonokromo dengan dana Rp1 miliar.
Baca Juga: Mohamad Feriadi Soeprapto Raih 4 Kali Indonesia Best 50 CEO Awards
Menurut Aris Eko Nugroho, program WBTB danais digelontorkan melalui Kalurahan Wonokromo untuk pengembangan sate klatak. Bentuk pengembangannya bersifat pemberdayaan masyarakat. Khusus untuk sate Klatak Wonokromo ini bentuk kegiatannya membangun peternakan kambing terpadu dan modern, sehingga keberadaan ternak kambing ini diharapkan dapat mendukung suplai bahan baku sate klatak di Wonokromo dan sekitarnya.
Untuk pelaksananya di lapangan sepenuhnya diserahkan kepada kalurahan tentunya dengan melibatkan masyarakat.
Sejumlah pertimbangan penentuan sate klatak karena Kalurahan Wonokromo memiliki potensi pengembangan kuliner. Selain itu dapat mengedukasi masyarakat bahwa kuliner bisa masuk dalam WBTB. Di sisi lain, wisata kuliner bisa menjadi pengungkit ekonomi. Harapannya, WBTB pelestarian sate klatak tersebut dapat mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Baca Juga: KAI Berikan Diskon Tiket 20 Persen, Catat Jadwal Keberangkatannya
Membentuk Paguyuban
Sementara itu Lurah Wonokromo Machrus Hanafi mengemukakan bahwa jumlah kuliner warung sate klatak di wilayahnya ada 37 pedagang, dan dibentuk Paguyuban Warung Sate Klatak.