Kembangkan Usaha Sate Klatak, Kalurahan Wonokromo akan Dirikan Peternakan Terpadu

12 April 2023, 11:35 WIB
Sate Klatak khas Wonokromo Pleret Bantul akan diajukan ke UNESCO untuk menjadi warisan budaya dunia. /Foto : Chaidir

DESK DIY -- Sate klatak sudah menjadi ikon kuliner khas Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret Kabupaten Bantul.

Pada 8 Oktober 2019 sate Klatak sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy.

Sate klatak telah memiliki fakta sejarah dan perkembangannya yang luar biasa dalam dunia wisata kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Lurah Wonokromo Dukung JAWARA Buka Pasar Ramadhan

Sate klatak Wonokromo sudah terkenal di mata para wisatawan. Nama sate klatak sudah melekat di hati para pelancong, mereka merasa jika ke Yogyakarta tidak mampir menikmati sate klatak maka dianggap 'tidak sah' wisata ke Yogyakarta.

Banyaknya wisata kuliner sate klatak di Wonokromo membuat permintaan kambing mencapai ratusan ekor. Oleh karena itu, pengembangan peternakan terpadu lewat program WBTB yang didanai dengan dana keistimewaan ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk bahan baku sate klatak.

Kini sate klatak telah mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah DIY, sehingga Wonokromo akan dijadikan tempat spesial pusat kuliner sate klatak.

Baca Juga: Menghidupkan Spirit Selikuran, Forum Keragaman Budaya Yogyakarta Adakan Lampah Ratri

Perhatian terhadap pusat kuliner sate klatak Wonokromo telah menjadi komitmen
Pemda DIY dalam rangka melestarikan warisan budaya tak benda (WBTB) melalui program keistimewaan DIY. Pada 2023 ini salah satunya menyasar sate klatak melalui pemberdayaan masyarakat dengan dibangun peternakan terpadu yang dibiayai dengan dana keistimewaan DIY.

Seperti dikemukakan Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho bahwa Kalurahan Wonokromo menjadi konsentrasi utama pelestarian WBTB berupa sate klatak yang merupakan salah satu dari total 155 WBTB di DIY.

Tahun 2023 ini program WBTB menyasar sate klatak di Kalurahan Wonokromo dengan dana Rp1 miliar.

Baca Juga: Mohamad Feriadi Soeprapto Raih 4 Kali Indonesia Best 50 CEO Awards

Menurut Aris Eko Nugroho, program WBTB danais digelontorkan melalui Kalurahan Wonokromo untuk pengembangan sate klatak. Bentuk pengembangannya bersifat pemberdayaan masyarakat. Khusus untuk sate Klatak Wonokromo ini bentuk kegiatannya membangun peternakan kambing terpadu dan modern, sehingga keberadaan ternak kambing ini diharapkan dapat mendukung suplai bahan baku sate klatak di Wonokromo dan sekitarnya.

Untuk pelaksananya di lapangan sepenuhnya diserahkan kepada kalurahan tentunya dengan melibatkan masyarakat.

Sejumlah pertimbangan penentuan sate klatak karena Kalurahan Wonokromo memiliki potensi pengembangan kuliner. Selain itu dapat mengedukasi masyarakat bahwa kuliner bisa masuk dalam WBTB. Di sisi lain, wisata kuliner bisa menjadi pengungkit ekonomi. Harapannya, WBTB pelestarian sate klatak tersebut dapat mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Baca Juga: KAI Berikan Diskon Tiket 20 Persen, Catat Jadwal Keberangkatannya

Membentuk Paguyuban

Sementara itu Lurah Wonokromo Machrus Hanafi mengemukakan bahwa jumlah kuliner warung sate klatak di wilayahnya ada 37 pedagang, dan dibentuk Paguyuban Warung Sate Klatak.

Baca Juga: Komentar Ketua MUI DIY Terkait Sosok Buya Hamka yang Difilmkan

"Nantinya kami akan mengadakan pelatihan-pelatihan dan lainnya terkait pemberdayaan masyarakat," ujar Machrus.

Adapun bantuan dana keistimewaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan usaha sate klatak, menurut Machrus, rencana pencairan dana tahap I kemungkinan akhir April atau awal Mei 2023.

"Proses pengajuan pencairan anggaran tahap pertama sekitar 45 persen dari Rp 1 miliar, sisa pencairan di tahap kedua," kata Machrus.

Baca Juga: Bubur Saren Kauman yang Dirindukan Para Pemudik

Mengenai lokasi peternakan terpadu (ingrated farming system), lanjut Machrus, rencananya akan dibangun di Padukuhan Jejeran ll. Peternak terpadu sebagai pengembangan usaha sate klatak.

"Setelah dana cair akan dibangun sarana dan prasarannya, kandang ternak dan lainnya. Insya Allah Mei bisa dimulai," tambahnya.

Dikatakan, gagasan pembangunan peternakan terpadu karena melihat kondisi potensi masyarakat dan permasalahan terkait kebutuhan supplay kambing untuk kuliner sate klatak yang sangat berpeluang.

Baca Juga: Yogyakarta Siapkan Puluhan Posko Mudik Lebaran 2023. Apa Saja Fasilitasnya ?

"Termasuk potensi WBTB sate klatak yang dimiliki oleh kalurahan wonokromo, selain ada dua WBTB lainnya. Ini gagasan dari masyarakat dan pemerintah kalurahan," ujarnya. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler