Kapten Brasil Hormati Semua Lawan di Grup G FIBA World Cup 2023

- 25 Agustus 2023, 03:45 WIB
Marcelinho Heurtas (kiri) telah tampil dalam setiap World Cup yang diikuti Brasil sejak 2006
Marcelinho Heurtas (kiri) telah tampil dalam setiap World Cup yang diikuti Brasil sejak 2006 /Foto : fiba.basketball

DESK DIY, Jakarta -- Kapten Brasil Marcelo Huertas mengaku senang bisa kembali berlaga di FIBA World Cup. Point guard veteran berusia 40 tahun ini akan menjalani Piala Dunia kelimanya sebagai pemain pada FIBA World Cup 2023 ini.

"Senang bisa kembali ke sini. Kami menantikan turnamen yang hebat," kata Huertas dalam konferensi pers di Indonesia Arena, Kamis (24/8/2023).

Huertas menaruh respek yang sama terhadap tiga lawan yang akan dihadapi Brasil di Grup G FIBA World Cup 2023. Brasil akan menantang juara bertahan Spanyol, Iran, dan Pantai Gading. Aksi pembuka tim asuhan Gustavo de Conti akan dimulai pada Sabtu (26/8/2023), pukul 16.45 WIB di Indonesia Arena melawan Iran.

Baca Juga: Tim Iran Ingin Hasil Bagus di FIBA World Cup 2023

"Saya kira seperti yang lainnya, kami memiliki persiapan yang baik. Kami datang untuk berkompetisi dengan harapan menjadi yang terbaik di semua area, dalam hal taktis, teknis, dan juga mempersiapkan mental untuk setiap skenario, setiap pertandingan menghadapi lawan kami. Tidak masalah bermain melawan Spanyol, Iran, dan Pantai Gading, kami akan menghormati semua orang dengan cara yang sama," kata Huertas yang sebagian kariernya dihabiskan bermain di klub-klub Spanyol.

Menurut Huertas, Brasil saat ini memang tak diperkuat bintang NBA seperti pada masa lalu. Namun, kata dia, komposisi pemain lama dan baru menghadirkan kekuatan baru yang unik.

"Kami punya pemain dengan tipe berbeda di banyak posisi. Cara Yago (Mateu) bermain berbeda dengan saya. Gaya main (Bruno) Caboclo juga berbeda dengan Cristiano (Felicio)," jelasnya.

Baca Juga: FIBA World Cup 2023. Pantai Gading Ingin Diperhitungan Di Peta Basket Dunia

Ini membuat tim yang pernah dua kali juara Piala Dunia Basket pada tahun 1959 dan 1963 ini bisa mengatur tim sesuai dengan gaya permainan yang diinginkan menghadapi lawan dengan karakteristik dan keunggulan yang juga berbeda. Menurut dia ini akan memudahkan De Conti sebagai pelatih.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x