Puisi Gus Nas : Tuhanku

- 28 Maret 2024, 08:25 WIB
Mesrai aku, Tuhan, dengan keberkahan iman
Mesrai aku, Tuhan, dengan keberkahan iman /Foto : pixabay

Penggunaan kata "mesrai" di awal puisi menunjukkan rasa cinta dan kerinduan yang mendalam kepada Tuhan.

Pengakuan dosa, dusta dan kemunafikan yang dilakukan dengan jujur menunjukkan kerendahan hati dan keinginan untuk bertaubat. Benar-benar taubat!

Penggambaran Rahmat Tuhan yang mampu membersihkan dosa dan kerinduan menunjukkan kasih sayang Tuhan yang tak terhingga.


Penggunaan metafora seperti "reruntuhan taubat", "puing-puing nestapa", dan "sisa-sisa iman" memperkuat penggambaran rasa penyesalan dan keinginan untuk kembali ke Jalan Ilahi, rute cinta dan iman yang dirahmati.

Baca Juga: Puisi Gus Nas : Badak Kekuasaan

Doa dan pengakuan sebagai pendosa di akhir puisi menunjukkan ketulusan dan kerendahan hati. Perlu keberanian yang luar biasa untuk memilih diksi yang tak lazim ini.

Puisi ini dapat menjadi refleksi bagi kita semua untuk selalu mengingat Tuhan dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Puisi ini juga menjadi pengingat bahwa Tuhan selalu Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan selalu menerima taubat hamba-Nya yang tulus, sejahat dan sedusta apa pun ia. Tuhan merahmati seluruh pelosok alam semesta, apa pun warna kulit, suku bangsa dan agama. ***

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x