Cultural Materialism : Antara Abdul Hadi WM, Ignas Kleden dan Marvin

- 22 Januari 2024, 20:13 WIB
Ignas Kleden.
Ignas Kleden. /Foto : instagram

Kenangan tercecer oleh Gus Nas Jogja

DESK DIY - Akhir tahun 80-an, tanggal 31 Juli, acara Ulang Tahun kritikus Sastra HB. Jassin diselengarakan di Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin Taman Ismail Marzuki secara sederhana, dengan diskusi kecil yang menghadirkan pembicara di antaranya Abdul Hadi WM dan Ignas Kleden.

Hari itu, saya hadir bersama ekonom Sjahrir, Ignas Kleden dan Daniel Dakhidae. Sesudah makan siang di Kantor Redaksi Majalah Prisma, Jl. S. Parman 81, Slipi, kami berempat meluncur ke TIM dengan sedan merek Peugeot warna cream yang disopiri oleh Sjahrir.

Dari Gedung LP3ES menuju TIM, sepanjang jalan kami berdiskusi tentang korupsi yang dipantik oleh Ciil atau Sjahrir, karena dia sedang menyiapkan buku berjudul "Kebijakan Negara", sebuah bunga rampai pemikiran Sjahrir yang dipublikasikan di Majalah Prisma.

Baca Juga: Hafidh Asrom Soroti Turunnya Daya Saing Paket Wisata Yogyakarta dan Kesejahteraan Kaum Rois

Dalam perspektif kebudayaan, Ignas Kleden banyak bercerita tentang perilaku rasuah di berbagai negara di Eropa, khususnya Jerman, teristimewa karena Ignas Kleden pernah kuliah S3 di negara tersebut.

Sementara itu, Daniel Dakhidae menyoroti perilaku korup Presiden Ferdinand Marcos dari Philippines dalam perspektif liputan media dengan analisis politiknya.

Sjahrir beberapa kali bertanya ke saya soal pertemuan dan wawancara saya dengan penulis buku "Korupsi dalam Perspektif Sosiologi Politik" dari National University of Singapore, Prof. Dr. Syed Hussein Alatas. Wawancara Eksklusif saya tentang korupsi dengannya dimuat dalam edisi khusus Majalah Prisma.

Baca Juga: KAI Logistik Angkut 28 Juta Ton Selama 2023

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x