Dimanakah pelita kegelapan itu kini, prasasti pencerah tanpa tanda jasa yang menunggu marwah kemanusiaan?
Puisi ini ditutup dengan pertanyaan yang menyindir pemerintah.
Di manakah guru-guru yang seharusnya menjadi pelita kegelapan?
Di manakah guru-guru yang seharusnya menjadi pencerah bagi generasi muda?
Guru-guru yang seharusnya mendapatkan penghargaan dan apresiasi atas jasa-jasanya.
Puisi ini merupakan kritik terhadap pemerintah dan masyarakat atas nasib guru-guru di Indonesia.
Guru-guru adalah sosok yang sangat penting bagi kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus memperhatikan nasib guru-guru dan memberikan kesejahteraan yang layak bagi mereka.
Kritik Substansial
Puisi "Tulang Belulang Guru" karya Gus Nas Jogja merupakan kritik sosial yang tajam terhadap nasib guru di Indonesia.