Kondisi Alun-Alun yang Pernah Dimiliki Kerajaan Mataram Islam

- 10 Maret 2023, 08:38 WIB
Alun-alun utara Kraton Ngayogyakarta
Alun-alun utara Kraton Ngayogyakarta /Foto : Chaidir

Setelah melewati empat abad dengan perpindahan ibukota, maka dengan sendirinya Alun-alun Kerajaan Mataram Islam juga berpindah pindah.

Lantas bagaimana kondisi Alun-alun yang pernah dimiliki kerajaan Mataram Islam ini?

Alun-alun ketika ibukota Mataram Islam di Kotagede telah berubah menjadi perkampungan. Bernama kampung Alun-alun. Pemukiman padat ini diwarnai oleh bangunan lama dan pola deretan rumah yang rapi yang antara lain disebut kawasan Between Two Gates, kawasan yang dibatasi oleh dua gerbang.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU Apresiasi Peran PLN dalam Perayaan 1 Abad NU

Alun-alun Kraton Kerto letaknya sekarang di timur laut situs purbakala Sitinggil Kerto. Di sekitar menara sutet. Alun-alun Kraton Plered sekarang letaknya di utara SMPN Pleret, sudah jadi perumahan.

Alun-alun Kraton Kartosuro seperti di Kotagede, menjadi pemukiman padat penduduk. Termasuk Alun-alun utara dan selatannya.

Sedang Alun-alun Kasunanan Surakarta masih berfungsi sebagai ruang publik. Tahun 2022 dua alun-alun di Surakarta menjadi lokasi Pasar Malam Sekaten dengan banyak stand dan panggung hiburan untuk memanggil warga Surakarta mencari hiburan.

Baca Juga: Film Kartu Pos Wini : Surat Beralamat Surga Tontonan yang Pas di Bulan Ramadan

Alun-alun Kasultanan Yogyakarta, yang utara dipagari dan tanahnya diganti pasir. Alun-alun selatan menjadi ruang publik terbuka tidak dipagari. Banyak penjual makanan di pinggirnya, kalau malam banyak yang menyewakan mobil genjot yang dihiasi lampu kerlap-kerlip. Banyak pengunjung masuk alun-alun untuk ikut bermain masangin.

Di depan Puro Mangkunegaran tidak ada alun-alun. Yang ada lapangan Pamedan. Di depan Puro Pakualaman ada lapangan bernama Sewandanan yang terbuka menjadi ruang publik. Pada saat dua Hari Raya Islam lapangan ini ramai sekali karena ada pasar rakyat. Penjual mainan anak-anak, makanan, minuman yang beraneka ragam bahagia karena para pengunjung membeli dagangan mereka. Pasar rakyat Sewandanan ini berlangsung selama tiga hari.

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x