Network
DESK DIY, Yogya -- SM Tower, sebuah hotel yang memilikinya fasilitas untuk sidang, meeting, menginap, dan fasilitas wisata kuliner yang khas yang dibangun oleh PT Syarikat Cahaya Media (PT SCM) hadir di era kolaborasi dan sinergi usaha Muhammadiyah.
Hotel yang merupakan pengembangan dari lini media Suara Muhamadiyah ini merupakan hal yang pertama dibangun oleh Muhammadiyah di Indonesia.
Deni Asy'ari MA, Direktur Utama PT SCM, dalam kesempatan soft opening pada Sabtu (24/6/2023) menyebutkan bahwa SM Tower merupakan lini bisnis baru di bawah manajemen Suara Muhamadiyah yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata.
Baca Juga: Tiga Langkah Kebijakan Pemerintah Hadapi Masalah Al Zaytun. Apa Saja ?
"Tentu kehadirannya akan memperkuat dakwah literasi, yakni majalah Suara Muhamadiyah yang sudah melampaui usia satu abad dan bisnis lainnya yang berkembang di bawah Suara Muhamadiyah," katanya.
Kehadiran SM Tower dipersembahkan untuk kepentingan Muhammadiyah, pimpinan Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah yang memerlukan fasilitas pendukung kegiatan organisasi berupa kegiatan pertemuan, pertemuan, berwisata ke Yogya. Termasuk yang ingin berwisata paket wisata city tour Muhammadiyah, ke tempat situs bersejarah Muhammadiyah yang ada di Yogyakarta.
Saat soft opening SM Tower juga dilangsungkan penandatanganan piagam kerjasama sinergi dengan kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berada di Pulau Jawa. Para rektor atau yang mewakili datang ke SM Tower untuk menandatangani piagam itu. Ini yang bisa disebut bahwa SM Tower benar benar hadir di era kolaborasi dan sinergi usaha Muhammadiyah.
Baca Juga: Pameran Lawatan Nusaraya, Jembatan Kebudayaan dan Pariwisata Jogja dan Bali
Para civitas academica kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah yang datang ke Yogyakarta untuk keperluan Persyarikatan atau untuk berwisata dapat memanfaatkan fasilitas SM Tower. Tentu hotel milik Muhammadiyah ini juga terbuka dan menerima tamu masyarakat umum yang datang berwisata di Yogyakarta. Apalagi lokasi hotel terletak di jalur strategis, di Jalan KHA Dahlan, di dekat Gedoeng Muhamadiyah atau kantor PP Muhammadiyah lama dan di belakang Grha Suara Muhamadiyah yang telah berdiri sebelumnya.
